REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kesenjangan ekonomi rakyat Indonesia dikritisi oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
"Saat ini terjadi kesenjangan yang tajam. NU tentu prihatin. Kami harap pemerintahan yang saat ini lebih serius atasi kesenjangan ekonomi," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Ahad (14/6).
PBNU, kata Kiai Said, meminta agar pemerintah lebih serius dalam membenahi persoalan ekonomi rakyat agar Indonesia menjadi negara yang makmur seperti yang dicita-citakan dalam UUD 45.
Kiai Said kemudian mengingatkan sejak 15 abad yang lalu, Nabi Muhammad SAW sudah memerintahkan agar semua sumber alam yang terdapat di bumi harus dikelola untuk kesejahteraan umat.
Hal yang sama juga ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi, bumi air dan seisinya dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Saat ini, ujar Kiai Said, justru banyak kekayaan dari sumber daya alam Indonesia yang justru dikuasai oleh pihak swasta. Menurut dia, hal itu tentu sangat bertentangan dengan UUD 1945 karena SDA yang dikelola swasta lebih banyak menguntungkan kepada sekelompok orang saja.