REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Satu abad perayaan hari jadi majalah Suara Muhammadiyah jadi sangat spesial. Sebab, event yang setiap tahunnya diselenggarakan di ruang-ruang formal. Kini berubah wajah dan digelar di pusat perbelanjaan Jogja City Mal.
Direktur PT Syarikat Cahaya Media Deni Asy'ari menjelaskan, alasan memilihan tempat hari jadi. "Perayaan tahun ini sebagai simbol titik awal berkembangnya dakwah kebudayaan yang lebih modern. Jika biasanya kita menggelar pengajian. Sekarang kita ingin lebih dekat dengan masyarakat di sini," tuturnya, Jumat (12/6).
Menurutnya ruh keagamaan harus berbanding lurus dengan perkembangan budaya modern. Ini merupakan pembuktian islam agama yang mengikuti perkembangan zaman. Hal ini sejalan dengan sejarah perjalanan Suara Muhammadiyah.
Pada tahun 1915, majalah syiar Islam ini memulai kiprahnya dengan menggunakan penulisan hurup dan bahasa jawa. Sampai akhirnya mampu berevolusi jadi seperti sekarang, memakai bahasa Indonesia. "Suara Muhammadiyah telah melalui perjalanan panjang yang belum tentu bisa diraih oleh media lainnya. Capaian ini bukan hanya kebanggaan bagi kami. Tapi juga bagi DIY dan Indonesia," kata Deni.
Pemimpin Umum Suara Muhammadiyah, Buya Syafi'i Maarif pun menuturkan hal yang sama. Ia meminta doa restu kepada seluruh masyarakat dan jamaah muhammadiyah, agar pagelaran Muhammadiyah Expo dari tanggal 12 sampai 14 Juni bisa berjalan lancar. "Saya meminta doa agar Suara Muhamnadiyah dapat semakin lebih baik dalam menebar manfaat dan mencerahkan pikiran umat," ucapnya Buya.
Ia mengemukakan, perayaan satu abad Suara Muhammadiyah merupakan acara pendukung Mukhtamar Muhammadiyah dan Aisyiah yang akan diselenggarakan di Makasar, Agustus mendatang. Acara pembukaan Muhammadiyah Expo pun dibuka dengan pemukulan gong dan pemotongan pita oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhamnadiyah, Haedar Nasir.
Agenda akbar ini dimeriahkan oleh berbagai pameran karya dan penampilan artis. Di antaranya ada pameran buku dan perpustakaan Muhammadiyah, produk UKM dari unit usaha Muhammadiyah, serta penampilan dari Grup Band Letto dan penyanyi Fatin Shidqiya Lubis.