Jumat 12 Jun 2015 11:11 WIB

MUI Tangerang Rancang Pembangunan Bernuansa Islami

Pembangunan masjid.  (ilusrasi)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pembangunan masjid. (ilusrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tangerang, Banten, merancang pembangunan wilayah bernuansa Islami agar mayoritas warga tidak tergerus di tengah kemajuan teknologi.

"Disadari atau tidak bahwa perubahan saat ini terutama pembangunan fisik sudah tidak memenuhi unsur religius," kata Ketua MUI Kabupaten Tangerang Ues Nawawi di Tangerang, Kamis Kemarin.

Ues mengatakan, untuk merancang pembangunan bernuansa Islami itu tentunya harus duduk berdampingi dengan aparat Pemkab Tangerang. Dalam pertemuan dengan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dan tokoh masyarakat lainnya pekan lalu juga terungkap rencana tersebut.

Dia mengatakan pada Mudzakarah (silaturahmi) para ulama dengan umara (pemerintah) mengemukakan berbagai pendapat para kiai dan tokoh masyarakat. Meski ulama sebagai pemimpin tidak resmi tapi sumbangan pemikiran untuk kemajuan Kabupaten Tangerang perlu didengar dan dipertimbangkan.

Masalah tersebut, katanya, karena mayoritas penduduk di wilayah ini yang tersebar pada 29 kecamatan, sekitar 3,2 juta jiwa, lebih dari 85 persen merupakan beragama Islam. Dia mengatakan ada lima hal yang harus diperhatikan oleh aparat Pemkab Tangerang dalam pembangunan, pertama mempersatukan umat dan kedua menanamkan nilai Alquran dan hadis pada diri anak-anak.

Sedangkan yang ketiga adalah menjaga akidah umat di tengah kemajuan teknologi dan keempat memajukan Islam sebagai "rahmatan lilalamin". "Hal yang kelima adalah membudayakan 'amar makruf dan nahi mungkar' sebagai bagian dari pemikiran para ulama," katanya.

Menurut dia, tujuan pertemuan itu untuk meningkatkan peran serta ulama dan umara dalam berbagai kegiatan pembangunan pada sektor pembinaan akidah. Sementara itu, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan pihaknya menanggapi positif adanya gagasan dari ulama itu demi untuk kemajuan dan pembangunan daerah.

Ahmed mengatakan, pihaknya berupaya untuk mengoptimalkan adanya gesekan antarsuku, budaya dan agama sehingga timbul kerukunan sehingga pembangunan berjalan tanpa kendala di daerah ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement