REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Muhbib Abdul Wahab
Salah seorang sahabat bertanya kepada Aisyah RA tentang apa yang sangat mengagumkan dari kepribadian Rasulullah SAW. Aisyah lalu menjawab singkat, “Akhlak beliau adalah alquran.” (HR. al-Bukharidan Muslim).
Jawaban sang istri menunjukkan sikap, tutur kata, pola pikir, pola hidup, dan perilaku keseharian Rasulullah SAW merupakan cerminan dan aktualisasi dari nilai-nilai Alquran. Singkatnya, beliau itu ibarat Alquran berjalan.
Namun demikian, ada pertanyaan yang menggelitik, “Mengapa dengan segala keterabatasan dana, sarana prasarana, dan teknologi canggih beliau mampu mengubah masyarakatnya yang biadab menjadi beradab dan berperadaban?”
Apa rahasia di balik kesuksesan beliau mendidik dan membina umatnya, sehingga menjadi khairaummah (umat terbaik) yang dilahirkan untuk seluruh umat manusia?
Apa yang kurang dari sistem pendidikan kita, sehingga bangsa ini masih dipenuhi koruptor, penjahat, pemiras, penjudi, pemadat Narkoba, mafia dalam segala aspeknya, dan sebagainya?
Menurut berbagai literatur pendidikan Islam, kunci sukses beliau adalah mendidik dengan keteladanan yang baik (at-tarbiyah bi al-uswah al-hasanah).
Beliau tidak banyak berceramah dan berwacana. Beliau cenderung tidak suka main perintah dan larangan. Beliau juga anti-cacimaki dan marah-marah ketika melihat umatnya ada yang belum sesuai dengan ajaran Al-quran.
Akan tetapi, beliau memperkaya diri dengan contoh yang baik. Beliau tidak asal mengatakan sesuatu kalau tidak bisamelaksanakannya. Beliau tidak mudah mengobral janji jika tidak bisa menepatinya.
Beliau selalu menyatupadukan antara kata-kata dan perbuatan nyata. Sementara itu, saat ini pendidikan kita masih mengalami krisis keteladanan.
Mengapa pendidikan dengan keteladanan yang baik itu dinilai efektif dalam memengaruhi dan mengubah sikap, pola pikir dan karakter? Karena, secara psikologis, manusia itu memerlukan figur teladan yang menjadi idola, role model. Keteladanan itu juga merupakan energi yang dahsyat dalam membentuk kepribadian dan memengaruhi perubahan sosial.