REPUBLIKA.CO.ID,TORONTO -- Organisasi hak azasi Muslim, The National Council of Canadian Muslims membuat website antikriminalisasi terhadap Muslim untuk mengurangi akibat negatif Islamofobia yang kian merebak.
“Kriminalitas berlatar belakang kebencian paling banyak dilaporkan terjadi di Kanada,” ungkap koordinator organisasi tersebut Amira Elghawaby pada thestar.com, Kamis (11/6).
Namun, ia mencermati, korban diskriminasi maupun aksi kebencian itu enggan melaporkan ke pihak berwajib karena mereka berpikir peristiwa tersebut akan terlupakan dengan sendirinya.
Maka, kehadiran website ini sebagai alternatif pelaporan insiden yang banyak menimpa kalangan Muslim Kanada. Pelapor harus melengkapi informasi data dirinya berikut merinci peristiwa yang dialami dalam sebuah form. Kemudian form tersebut otomatis terlaporkan dalam dokumen kepolisian setempat ataupun disebarluaskan pada media massa.
Elghawaby memaparkan, jenis kejahatan berbau kebencian di Kanada meliputi aksi genosida, penghinaan di ruang publik, hingga vandalism terhadap tempat ibadah.
“Data kami menyebutkan, korban sering mendapatkan cacian seperti teroris dan hinaan tak pantas lainnya. Aksi semacam itu sering terjadi tapi tak mudah dibuktikan, maka website ini berfungsi sebagai media peringatan bagi pihak-pihak yang sering melakukan penghinaan semacam itu,” jelas Elghawaby.
Pusat Statistik Kanada pada Selasa (9/6) lalu merilis data kirminalitas tahun 2012. Disebutkan terdapat 45 kasus kriminalitas berlatar belakang kebencian atau Islamofobia. Lalu, sebanyak 242 laporan serangan terhadap kaum Yahudi.