Selasa 09 Jun 2015 17:15 WIB

Mengaji Pakai Kaset, DMI: JK tak Anti-Modernitas

Rep: c94/ Red: Agung Sasongko
Wapres Jusuf Kalla. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Foto: ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
Wapres Jusuf Kalla. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Masjid Indonesia menyatakan modernitas di masjid perlu ada pengaturan. Sebab, upaya tersebut demi kemaslahatan umat Islam.

"Ini yang perlu dikompromikan oleh umat Islam. Jadi intensitas masjid itu bukan dimaksudkan dikurangi tetapi mengurangi tingkat kebisingan dengan pengaturan menguragi perangkat kaset,"kata Sekjen DMI Imam Daruqthi saat dihubungi ROL, Selasa (9/6).

Imam menjelaskan, upaya tersebut bertujuan untuk kemalahatan umat sehingga pada intinya tidak bermaksud mengurangi intensitas masjid yang berjalan. Menurutnya, Ketua DMI yang juga Wakil Presiden RI itu mengusulkan waktu yang dipakai dalam penggunaan kaset tersebut tidak terlalu lama.

"Tapi lebih baiknya Pak JK mengusulkan bukan kaset yang melakukan masyarakat langsung. Sebab, selama ini yang berjalan ketika kaset disetel yang menyetel tidur,"ujar Imam.

Imam menambahkan, pernyataan JK tidak berarti anti terhadap modernitas yang berjalan. Hanya saja, di era modern perkembang masjid akan terkena pengaruh oleh dampak persoalan moderen. Sebab, menurutnya, didalam kebudayaan modern terdapat nilai tingkat kesibukannya sangat luar biasa.

"Karena JK perlu istirahat yang cukup. Tetapi kemudian ketika dia istirahat itu malah dibangunkan oleh kemodernan yang ada dimasjid juga,"ujarnya.

Di tengah majunya perkembangan moderenitas dunia perlu ada  pengaturan. Namun, Imam menegaskan, DMI bukan lah lembaga yang dapat mengatur hal demikian. Sehingga, DMI menghimbau kepada umat Islam bahwa hal itu merupakan persoalan bersama.

"Karena itu kirannya Komisi Fatwa MUI membahas persoalan itu sebagai persoalan serius sehingga nanti bisa diberika tausiah kepada masyarat agar pelaksanaan penggunaan pengereas suara dengan kaset itu dikurangi dan lebih baik langsung oleh orang,"kata Imam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement