REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Marsudi Suhud mengatakan, sebaiknya para pemimpin menepati janji-janji politiknya. Tetapi jika dia mengingkari, hal tersebut hanya urusan dia dengan Allah SWT. Yang terpenting, seorang yang telah berjanji berusaha untuk menepati janjinya.
"Kalau janji itu ya harus ditepati. Apalagi janji untuk kebaikan. Kalau janji seperti program, ya semampunya. Semampunya itu rasional," jelasnya kepada ROL, Senin (8/6).
Marsudi mengedepankan kaidah bahwa seorang imam harus mengedepankan aspek maslahah (kemaslahatan) bagi rakyatnya. Menurutnya, bisa saja janji yang telah ia sampaikan sebelum menjabat menjadi tidak maslahat bagi rakyatnya.
Atau ada yang lebih baik dari apa yang ia janjikan. Dalam hal ini, seorang pemimpin mengedepankan aspek maslahah tersebut. "Rumusnya itu. Kebijakan pemimpin itu harus yang memberi maslahat," ujarnya.