REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyambut Ramadhan 1436 H, Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) Menteng, Jakarta Pusat, akan mendatangkan imam shalat dari Madinah, Arab Saudi. Namanya Syekh Essam Almegazi Farag Ali.
“Meski Ramadhan 1436 H masih beberapa minggu lagi, Beliau saat ini sudah tiba di Jakarta, hari ini Beliau mengimami shalat Jumat di MASK,” kata Ketua Dewan Pengurus MASK H M Aksa Mahmud kepada Republika saat ditemui seusai shalat Jumat di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (22/5).
Ia menambahkan, selama Ramadhan 1436 H, Syekh Essam akan memimpin shalat Isya dan shalat Tarawih 10 rakaat terakhir. Adapun shalat Tarawih 10 rakaat pertama akan dipimpin oleh imam rawatib MASK.
Untuk diketahui, shalat Tarawih di MASK berjumlah 20 rakaat, ditambah tiga rakaat shalat witir. “Syekh Essam juga akan memimpin qiyamullaill atau i’tikaf yang akan digelar di MASK pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan 1436 H,” ujar Aksa Mahmud.
Aksa mengungkapkan, sudah lima tahun MASK selalu mendatangkan imam shalat taraweih dari Madinah setiap bulan Ramadhan, kecuali Ramadhan tahun lalu (1435 H). Tahun ini, MASK kembali mendatangkan imam shalat dari Madinah.
Ia menyebutkan, ada beberapa pertimbangan mendatangkan imam dari Madinah untuk memimpin shalat Isya, Tarawih dan qiyamullail di MASK.
“Imam Madinah mempunyai suara dan lagu yang khas yang insya Allah mendorong kesyahduan dan kekhusyuan dalam melakukan shalat. Bahkan bacaan Al-Qur’annya panjang sekalipun seakan-akan tidak terasa karena sangat indah dan menyentuh,” ujarnya.
Hal itu, kata Aksa, tidak mengherankan mengingat imam Madinah itu belajar Alquran di Kota Madinah yang merupakan kota Nabi. “Madinah merupakan pusat pendidikan para hafizh. Tak heran kalau Madinah merupakan gudangnya para hafizh dan imam,” tuturnya.
Pengalaman selama ini, Aksa menambahkan, kehadiran imam Madinah tidak hanya mengundang hadirnya ribuan jamaah shalat Tarawih dan Qiyamullail dari berbagai wilayah di Jadebotabek.
“Keberadaan imam Madinah juga mengundang datangnya orang-orang Arab yang tinggal atau bertugas di Jakarta untuk melaksanakan Tarawih dan qiyamullail di MASK. Mereka termasuk para staf kedutaan negara-negara Timur Tengah di Jakarta,” paparnya.
Aksa menyebutkan shalat Tarawih di MASK dihadiri oleh ribuan orang. Khusus 10 malam terakhir, MASK menggelar I’tikaf Ramadhan. Jamaah yang hadir lebih banyak lagi. “Pada puncak i’tikaf, 27 Ramadhan, biasanya jumlah jamaah mencapai sekitar 5.000-6.000 orang,” ujar Aksa Mahmud.