Selasa 19 May 2015 22:44 WIB

'Jangan Mau Ditipu ISIS'

Rep: c 08/ Red: Indah Wulandari
Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay.
Foto: Ist
Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) dianggap telah banyak menyesatkan umat Islam termasuk Indonesia karena mengatasnamakan perjuangannya dengan nama agama

"ISIS itu bukan gerakan agama, jangan mau ditipu, tapi ISIS jelas adalah gerakan politik yang dibungkus dengan nama Islam transnasional.  Jadi apapun yang dicanangkan mereka dengan jual agama pasti salah," kata Ketua Komisi VIII DPR RI Saleh Partaonan Daulay, Selasa (19/5).

 Jihad yang dilakukan ISIS, ujarnya,  bukanlah untuk membangun sebuah khilafah yang sesuai dengan ajaran Islam, akan tetapi lebih dilatarbelakangi oleh motif kekuasaan, ekonomi, dan politik.

Untuk itu menurut Saleh, umat Islam Indonesia seharusnya tidak ikut-ikutan bergabung dengan ISIS karena tidak ada berhubungan dengan kepentingan rakyat Indonesia.

Caranya, kata Saleh adalah dengan mempelajari ajaran Islam dengan mendalam dan menyeluruh. Sebab ISIS kata Saleh memanfaatkan celah untuk mempengaruhi umat Islam dengan cara debat dengan mengungkapkan dalil-dalil.

Bila umat Islam telah belajar Islam dengan mendalam, maka menurut Saleh penyebar pengaruh ISIS tidak mudah untuk mempengaruhi umat Islam.

"Kalau merek (ISIS) mau debat soal agama, ya kita juga harus pelajari Islam yang benar. Dengan begitu pengaruhnya enggak akan mempan kepada kita karena kita sudah punya pegangan," ujar Saleh.

Ia meyakini dengan semaki banyak umat Islam yang belajar agama secara mendalam, umat dipercaya akan semakin mencintai Islam karena semua mengetahui bahwa Islam adalah agama yang damai dan rahmatan lil alamin.

"Organisasi pemuda jangan lupa membantu pemerintah dalam lakukan sosialisasi bahaya ISIS. Lakukan advokasi dan sosialisasi bagi masyarakat miskin yang kurang mampu, karena banyak yang gabung ISIS karena faktor ekonomi," ujar Saleh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement