REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdatul Ulama berharap agar Muhammadiyah dapat menyatukan kalender Hijriah tahun ini dan sesterusnya. Hal itu disampaikan saat melakukan pertemuan dengan Kementerian Agama.
"Ibaratkan orang mau bersalaman, NU itu sudah berlari menghampiri sahabatnya tapi Muhammadiyah lari ditempat. Ini sudah berlangsung 50 tahun,"Kata ketua Lajnah Falakiyah PBNU, KH. Ghazali Masoeri saat dihubungi ROL, Selasa (19/5).
Ghazali berpendapat bahwa penyatuan kalender Hijriah dengan Muhammadiayah sudah berlangsung beberapa kali sejak lama.Dia menanambahkan, pada asalnya Muhammadiyah menggunakan ruhyah dalam menentukan kalender hijriah seperti ajaran KH. Ahmad Dahlan.
"Kalau anda memperhatikan sidang isbat semua ormas Islam berpandangan hampir sama. Namun hanya satu yang berbeda yakni Muhammadiyah,"ungkapnya. Dia berharap, seluruh umat Islam dapat berkomitmen untuk melahirkan kesepakaan bersama mengawali ramadhan berdasarkan ruhyah dan hisab.