REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -– Celebrate Our Gender yang diadakan Kojigema Institue (KI) dan Forum Aktivis Perempuan Muda (FAPM) Indonesia, resmi dibatalkan. Hal tersebut karena panitia terus-menerus mendapat teror dan ancaman lewat pesan singkat dan telepon.
Seharusnya acara akan diselenggarakan hari ini, pukul 18.00 WIB, di Amazy Resto, sebelum diputuskan berpindah di Houtenhand. “Sebagian telepon berisi penolakan diadakannya kegiatan ini. Ada persepsi, kegiatan ini menjadi ritual homoseksual. Padahal forum diskusi biasa, bentuknya talkshow,” kata Panitia penyelenggara, Niken Lestari, Ahad (17/5).
Akhirnya, dengan terpaksa panitia mengadakan konferensi pers terkait ancaman dan pembatalan acara itu. Niken mengatakan, sejak tiga hari lalu sudah ada teror yang mengatasnamakan salah satu ormas, dan menolak adanya kegiatan itu, serta mengancam akan membubarkan.
Menurut Niken, orang atau siapapun yang menolak kegiatan itu, sebenarnya salah persepsi saja. “Seolah-olah kami mengumpulkan kaum homoseks dan menggelar pesta, sebagaimana judul acara, Celebrate Our Gender.
Niken mengatakan seharusnya pemberi ancaman menyelidiki lebih dalam lagi, tidak serta merta membubarkan. Panitia, lanjut Niken, telah berupaya melaporkan ancaman itu kepada pihak kepolisian, namun tidak ada tanggapan.
“Setelah dapat ancaman, kami berharap dapat perlindungan dari Polresta, tapi ternyata tidak dapat rekomendasi, malah diminta membatalkan kegiatan kami,” sesal Niken.
Akhirnya, demi alasan keamanan peserta dan tidak adanya jaminan perlindungan yang diberikan jajaran kepolisian, kegiatan pun dibatalkan. Acara Celebrate Our Gender sendiri merupakan acara tahunan yang dirayakan tiap 17 Mei, memperingati Hari Internasional Melawan Homophobia dan Transphobia.