REPUBLIKA.CO.ID,ADELAIDE -- Menteri Pendidikan Federal Australia Christopher Pyne tengah intens menyelidiki dugaan penyebaran paham ekstremisme di Islamic College of South Australia.
Media setempat memberitakan bahwa Islamic College of South Australia melarang siswanya untuk menyanyikan lagu kebangsaan serta memainkan piano.
Selain itu, sekolah tersebut juga dituduh melarang adanya interaksi antara siswa perempuan dan laki-laki di luar jam belajar.
"Kami ingin anak-anak mendapatkan pendidikan yang masuk akal dan sekuler. Bukan edukasi yang membawa mereka ke arah yang ekstrem,"kata Pyne kepada wartawan, Jumat (15/5) seperti dilansir Guardian.
Akan tetapi, kecaman yang dilakukan oleh orang tua siswa ini dikritik oleh pengurus sekolah tersebut Zulfikar Ali.
Ia mengatakan, dewan dan staf sekolah kecewa karena protes yang dilakukan beberapa orang tua siswa dinilai berlebihan.
Sebab sebelumnya, pihak sekolah memberikan sanksi kepada beberapa siswa karena melakukan tindakan indisipliner.
Akan tetapi, karena ada oknum yang memanfaakan kejadian ini dengan menyebarkan berita bohong kepada publik bahwa sekolah melakukan penyebaran paham ekstrem.
"Kami terganggu bahwa beberapa orang tua secara aktif mendorong anak-anak mereka untuk melakukan protes, karena faktanya, sekolah hanya memberi sanksi kepada siswa yang terlibat tindakan disipliner,” ujar Zulfikar.