REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suatu ketika, tiga orang laki-laki datang bertamu ke rumah istri-istri Rasulullah SAW. Setelah memperkenalkan diri dan diizinkan masuk, mereka lalu bertanya suatu hal yang selama ini merisaukannya. Ihwal ibadah Nabi Muhammad SAW sehari-hari.
Bukannya mereka tidak tahu bagaimana besar ketaatan Rasulullah SAW kepada Allah. Hanya saja, mereka ingin menjadikan kebiasaan Nabi SAW sebagai tolok ukur. Apalagi, sosok insan paling mulia itu telah dijanjikan oleh Allah SWT surga di akhirat kelak.
Setelah mendapatkan penjelasan dari para istri Rasulullah SAW tentang kebiasaan ibadah beliau, maka salah seorang dari mereka berkata, "Kalau begitu, aku akan salat sepanjang malam."
Yang lain menimpali, "Aku akan berpuasa setiap hari untuk selamanya." Adapun orang ketiga menyebutkan, "Kalau aku, aku akan menjauhkan diri dari perempuan sama sekali dan tak akan menikah, sehingga waktuku habis untuk beribadah."
Tak lama kemudian, Rasulullah SAW pulang. Setelah mendengarkan penjelasan dari istrinya, beliau lantas menyuruh orang untuk memanggil ketiga tamu itu kembali.
Di hadapan mereka, beliau meminta klarifikasi. Setelah benar mengetahui duduk perkaranya, maka Rasulullah SAW bersabda, "Demi Allah, saya lebih takut kepada Allah dan lebih bertakwa ketimbang kalian. Saya berpuasa, tapi juga berbuka. Saya shalat malam, tapi juga tidur. Dan saya menikah. Maka, siapa yang membenci Sunnahku, ia bukan dari umatku."