Sabtu 16 May 2015 09:02 WIB

Aisha Bhutta, Mualaf yang Membuat Puluhan Orang Bersyahadat (2-habis)

Aisha Bhutta
Foto: muslimconvert
Aisha Bhutta

REPUBLIKA.CO.ID,EDINBURGH -- Upaya Aisha tak hanya berhenti di lingkungan keluarga saja. ia pun mulai berdakwah di lingkungan flat tempat tinggalnya di Cowcaddens. Setiap hari Senin, ia membuka kelas diskusi khusus perempuan Skotlandia. Alhamdulillah, ia pun berhasil membuat lebih dari 30 orang menjadi mualaf.

Seorang dosen di University of Glasgow dan seorang pemuka agama Katolik bahkan meriset aktivitas Aisha. Keduanya pun ternyata mengakui bahwa ajaran kristiani merupakan ajaran yang dipenuhi inkonsistensi.

Suami Aisha, Bhutta pun masih konsisten menuntun orang-orang yang ingin belajar tentang Islam di tengah kegiatannya mengelola restoran keluarga. Namun, fokusnya hanya mendidik kelima anaknya menjadi Muslim yang kaffah.

Putri sulung mereka, Safia (14 tahun) kerap melihat sang ibu sering dihampiri para perempuan di tengah jalan. Mereka antusias untuk hadir ke kelas diskusi dan hampir selalu menjadi seorang mualaf.

"Setiap pernikahan itu selalu mengalami masa naik dan turun, maka kami selalu butuh sebuah pendorong untuk menaikkannya kembali dengan kalimat dari Rasulullah bahwa di setiap kesulitan selalu ada kemudahan,” kata Aisha.

Mendengar itu, sang suami pun mengamini bahwa peran istri dalam bukan hanya sebagai pendamping hidup. “Istri adalah pendamping di surga kelak. Hal yang indah, bukan?”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement