Jumat 15 May 2015 18:31 WIB

Kicauan Wali Kota Venelles: Kita Harus Larang Islam di Prancis

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko
Islamofobia.
Foto: Unrforliberty.com
Islamofobia.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Seorang wali kota di kota kecil bagian tenggara Perancis mengirimkan tweet yang berisi ajakan untuk melarang agama Islam di Prancis. Ia telah mengirimkan berbagai tweet dengan pesan anti-Muslim itu sejak Kamis (14/5).

We must ban the Muslim faith in France,” Kicau Robert Chardon, dilansir dari Anadolu Agency, Jumat (15/5). Chardon adalah Wali Kota Venelles, sebuah kota dekat Aix-en-Provence dengan populasi 8.000 jiwa. Dia mewakili Partai Union for a Popular Movement, salah satu partai konservatif terbesar di Perancis.

"Kami juga membutuhkan Marshall Plan untuk mengirim Muslim ke negara-negara tempat agama itu dipraktikkan," kicaunya. Dia juga mengatakan, hukum sekularisme Perancis tahun 1905 yang menjamin kebebasan beragama harus dihapus dan Perancis harus mempromosikan praktik iman Kristen.

Chardon memutuskan untuk memulai kampanyenya saat mengambil cuti sakit dari kegiatan politiknya. Selama ini, dia sedang dirawat akibat kanker mulut.

Kepada Harian Perancis Le Monde, ia mengatakan itu satu-satunya solusi bagi sebagian besar masalah Perancis. Chardon juga mengirim dua tweet ke akun Nicolas Sarkozy, mantan presiden Perancis, dan mengatakan ia berharap mendapat balasan.

Menurut ketentuan hukum Perancis, Chardon bisa dituntut atas pernyataannya ini. Kepada Anadolu Agency, Abdallah Zekri, presiden National Observatory against Islamophobia, mengecam komentar Chardon.

Zekri menyatakan komentar ini sebagai pelanggaran atas hukum Perancis yang memberikan kebebasan beragama bagi warga negara. Dia mendesak pemerintah Perancis dan Sarkozy untuk menyatakan kejelasan posisi mereka mengenai pernyataan ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement