Selasa 12 May 2015 20:50 WIB

BSMI Salurkan Obat-Obatan Ortopedi Korban Gempa Nepal

 Relawan BSMI memberi bantuan berupa perwatan medis dan obat obatan untuk penanganan orthopaedi. Bantuan obat-obatan diserahkan kepada RS Kantipur, yang terletak di Kathmandu, yang diterima langsung oleh kepala rumah sakit Buddhi Man Shrstha, Rabu (6/5).
Foto: Dokumentas BSMI
Relawan BSMI memberi bantuan berupa perwatan medis dan obat obatan untuk penanganan orthopaedi. Bantuan obat-obatan diserahkan kepada RS Kantipur, yang terletak di Kathmandu, yang diterima langsung oleh kepala rumah sakit Buddhi Man Shrstha, Rabu (6/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bantuan untuk korban gempa Nepal terus berjalan. Ini termasuk bantuan dari Relawan Indonesia Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI).

Relawan BSMI memberi bantuan berupa perwatan medis dan obat obatan untuk penanganan orthopaedi. Bantuan obat-obatan diserahkan kepada RS Kantipur, yang terletak di Kathmandu, yang diterima langsung oleh kepala rumah sakit Buddhi Man Shrstha, Rabu (6/5). Bantuan yang sebagian besar untuk keperluan emergency, orthopaedi (patah tulang), anastaesi, injeksi sangat diperlukan untuk mengobati pasien.

Tim relawan yakni Muhamad Rudi (ketua rombongan/relawan asisten medis), Dr. dr. Aris Prasetyo, M.Kes (relawan medis), Riga Daniswara dan Ibnu Hadi (relawan logistik dan humas) masih berada di Nepal untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan.

“Hampir semua tempat tidur perawatan RS Kantipur diisi oleh pasien yang menderita patah tulang. Penangan serius terus diupayakan tapi ketersediaan SDM medis dan keterbatasan alat medis mejadi masalah buat manajemen RS,” kata Buddhi Man usai menerima bantuan obat-obatan.

Kurangnya perawatan obat orthopaedi, lanjut Buddhi, akibat banyaknya pasien yang menderita hal yang serupa sehingga menyulitkan upaya medis untuk proses penyembuhan. Ia berharap bantuan ini bisa memaksimalkan penangan pasien terutama mereka yang terkena bencana gempa.

Selain itu, tim BSMI juga mengirim bantuan logistik medis dan logistik di sejumlah tempat diantaranya di Village Satunggal, Kathmandu dan korban gempa di Ghorki, yang jaraknya 5 jam perjalanan dari Kathamndu. Bantuan logistik berupa 100 paket untuk 100 KK, Sabtu (9/5), merupakan hasil kerjasama dengan NGO lokal yakni IMAN (Islamic Medical Association Nepal) dan JCYCN (Jagriti Child and Youth Concern Nepal),

 Sedangkan untuk pemerataan bantuan medis, BSMI memberikan pelayanan medis kepada pengungsi Nepal di Ghorki. Sekitar 5 jam, tim relawan menuju Ghorki, yang daerahnya sebagian besar bukit dan pegunungan. Meski keterbatasan tempat untuk pemeriksaan kesehatan, sebanyak 100 pasien berhasil diberikan pelayanan kesehatan dan obat-obatn.

Penyakit yang terbanyak diperiksa oleh relawan yaitu ISPA, penyakit kulit dan diare. Di Ghorki, bantuan untuk korban gempa Nepal masih tersendat karena jarak yang jauh dari ibukota dan wilayahnya yang harus melalui pegunungan. Saat ini, warga Nepal masih membutuhkan bantuan berupa pelayanan kesehatan, obat-obatan, air bersih, bahan pangan dan dapur umum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement