Rabu 29 Apr 2015 17:41 WIB
Tokoh Perubahan Republika 2014

Din Wakili Umat Islam dalam Konferensi Antarumat di Vatikan

Rep: c14/ Red: Damanhuri Zuhri
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.

REPUBLIKA.CO.ID, VATICAN CITY -- Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin kembali diundang mewakili umat Islam untuk menjadi pembicara pada sebuah konferensi antarumat beragama tingkat dunia.

Konferensi bertajuk Protect the Earth, Dignify Humanity, The Moral Dimensions of Climate Change and Sustainable Development ini berlangsung Selasa kemarin (28/4) di Vatikan.

Konferensi tersebut merupakan hasil kolaborasi Pointifical Academy of Sciences Vatican, Religions for Peace dengan UN Sustainable Development Network. Dihadiri sekira 100 orang tokoh dunia yang terdiri atas kalangan diplomat, penentu kebijakan, ilmuwan, pebisnis, dan agamawan.

Acara ini dibuka secara resmi Sekjen PBB Ban Ki-Moon, serta pembukaan oleh Kardinal Peter Turkson yakni Presiden Pointifical Council for Justice and Peace Vatikan.

Konferensi ini bertujuan untuk menemukan konsensus tentang pentingnya isu perubahan iklim dalam konteks pembangunan yang berkelanjutan. Selain itu, pentingnya dimensi moral dalam memandang masalah-masalah lingkungan.

Din diminta menjadi salah satu pembicara pada sesi tentang "Keadilan dan Rasa Tanggung Jawab, Dimensi Moral tentang Pembangunan yang Berkelanjutan dan Perubahan Iklim."

Selain Din, ada pula sejumlah pemmbicara, antara lain, Rabbi David Roshen (tokoh Yahudi dari Israel), Dr Olav Tveit (Sekjen Dewan Gereja Sedunia/WCC), Metropolitan Immanuel France  (Tokoh Gereja Ortodoks), Rev Kosho Niwano (tokoh Buddha dari Jepang), dan Swami Brahmanda (tokoh Hindu dari India).

"Islam adalah religion of nature, yakni agama yang sangat memberi perhatian kepada alam dan lingkungan hidup. Terdapat sekitar 750 ayat dari 6666 ayat Alquran yang berbicara tentang alam dan lingkungan hidup," ujar Din Syamsuddin, Selasa (28/9) dalam paparannya di Vatikan.

Din lantas mengajukan sejumlah prinsip moral dan etika Islam untuk diterapkan dalam pembangunan berkelanjutan dan pemuliaan lingkungan hidup.

Prinsip-prinsip itu, sebut Din, meliputi alam merupakan ciptaan Tuhan dan berdimensi sakral, bumi adalah anugerah Tuhan kepada manusia bukan sebagai yang memilikinya,  melainkan hanya menghuni dan meminjamnya dari generasi terdahulu untuk anak-cucu.

"Prinsip-prinsip ini bertumpu pada Trilogi Kehidupan yaitu Tauhid, Khilafah, dan Akhirat. Dari keyakinan tauhidi ada hubungan antara Tuhan-alam-manusia, dan kesadaran manusia sebagai wakil Tuhan di bumi," papar Din.

Di akhir paparannya, Din mengajak semua pihak lintas agama dan bangsa untuk membangun Mega Koalisi Pemuliaan Lingkungan yang melibatkan baik agamawan, penentu kebijakan atau politikus, maupun pengusaha. Usulan Din ini mendapat apresiasi dan respons dari seluruh peserta konferensi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement