Jumat 24 Apr 2015 10:43 WIB

Sejuta Buku untuk Yatim Dhuafa

Rep: c73/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah warga dan anak-anak membaca buku koleksi perpustakaan taman ekspresi Surabaya, Jawa Timur, Ahad (12/4).   (Republika/Prayogi)
Sejumlah warga dan anak-anak membaca buku koleksi perpustakaan taman ekspresi Surabaya, Jawa Timur, Ahad (12/4). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Buku merupakan jendela dunia. Melalui buku, wawasan dan pengetahuan dapat terbuka. Namun demikian, budaya membaca atau literasi khususnya pada anak-anak mulai berkurang. Hal itu seiring dengan berkembangnya teknologi gadget yang umumnya kini sudah dimainkan anak-anak.

"Animo anak-anak membaca buku kurang diminati. Padahal, budaya literasi merupakan kendaraan menuju perbaikan peradaban dan memperbaiki kehidupan masyarakat," ujar Corporate Communication General Manager PT Trans Retail Indonesia (Transmart Carrefour), Satria Hamid, dalam acara penyerahan simbolis Sejuta Buku pada anak-anak yatim dhuafa di Carrefour Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (24/4).

Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat pada baca-tulis, mendorong Transmart untuk menginisiasi gerakan sosial. Berkaitan dengan Hari Buku Internasional atau World Book Day pada 23 April, Carrefour bekerja sama dengan Yayasan Yatim Mandiri untuk memberikan Sejuta Buku untuk Yatim Dhuafa Indonesia.

Gerakan Sejuta Buku ini, ujar dia, merupakan salah satu rangkaian kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) Carrefour di samping kegiatan lainnya. Terhitung sejak 1-20 April lalu, buku yang sudah terkumpul dari lima kota besar di Indonesia ialah sebanyak 16 ribu buku. Dalam proses pengumpulan buku, seluruh konsumen Carrefour yang berkunjung ke toko dapat menyumbangkan buku untuk disalurkan pada para kaum dhuafa. Dalam hal ini, Carrefour bergerak dalam bentuk pengumpulan buku dan mengedukasi konsumen Transmart.

Direktur LAZ Yatim Mandiri, Yusuf Zein, mengatakan mengapresiasi langkah Carrefour dalam gerakan sosial ini. Yayasan Yatim Mandiri memiliki 40 cabang, dan setiap cabang memiliki Rumah Kemandirian. Dalam pendistribusiannya, buku akan dibagikan secara merata ke seluruh cabang dan mereka yang membutuhkan. Kerjasama ini, ujar dia, tidak akan berhenti sampai di sini. Tetapi akan diadakan secara berkala setiap tahunnya dan selanjutnya akan dilakukan evaluasi untuk merencanakan program ke depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement