REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Praktik prostitusi semakin terlihat nyata dapat merusak lingkungan masyarakat. Terakhir, kasus pembunuhan Tata Chubby yang menghebohkan publik beberapa waktu lalu. Bahkan Jalan Tebet Utara makin santer dijuluki "vagina street".
Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis ingin menggugah kesadaran masyarakat. Prostitusi, kata dia, jelas dapat mengkoyak-koyak harga diri dan harkat kemanusiaan.
"kita ingin menggugah kesadaran masyarakat bahwa prostitusi itu sesuatu yang menghancurkan martabat manusia," ujar Nafis saat dihubungi Republika, Kamis (23/4).
Menurut Nafis, manusia diberikan akal dan hati nurani oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan bekal itu, sambungnya, seharusnya manusia bisa menjaga harkat dan martabatnya melalui moralitas yang baik.
Dia mengatakan perzinahan yang dilakukan manusia tak berselisih dengan apa yang dilakukan hewan. Nafis menjelaskan, dalam kehidupan manusia semuanya teratur, ada lembaga perkawinan yang mengatur hal tersebut.
"Manusia kan ada lembaga perkawinan, untuk memelihara dan menjaga keutuhan nasab manusia," jelas Nafis.