Senin 20 Apr 2015 12:38 WIB

Tender Carter Pesawat Haji Mengarah Duopoli

Rep: c 94/ Red: Indah Wulandari
Pesawat haji Boeng 767 A-300 yang disiapkan untuk mengangkut jamaah haji.
Foto: ANTARA/Ampelsa/ca
Pesawat haji Boeng 767 A-300 yang disiapkan untuk mengangkut jamaah haji.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Lelang maskapai penerbangan ibadah haji 2015 oleh Kementerian Agama dinilai tidak sehat. Lantaran tak membuka peluang bagi maskapai penerbangan, selain Garuda Indonesia dan Saudi Airlines.

“Duopoli tender penerbangan tersebut tidak sehat dalam persaingan usaha. Sehingga pemerintah harus membuka peluang kepada maskapai lain untuk menawarkan diri. Upaya itu agar mampu menghasilkan harga yang dapat menguntungkan jamaah,” tegas pengamat haji dari Rabithah Haji Indonesia Ade Marfuddin, Senin (20/4).

Menurutnya, penerbangan haji merupakan tender internasional sehingga pihak yang menawarkan diri harus ditampung pemerintah. Supaya pemerintah tidak lagi mengikuti harga tertinggi yang ditawarkan Garuda Indonesia dan Saudi Airlines akibat tidak ada pembanding harga yang berperan di dalam pasar bebas.

“Hanya saja, harus disertai persyaratan yang ketat untuk carter pesawat ini. Hal itu guna menciptakan persaingan yang sehat,”tegasnya.

Ade menjelaskan, saat  ini banyak maskapai yang sudah memiliki izin  untuk mendaratkan jamaah umroh di Jeddah atau Madinah. Hal itu membuka peluang bagi maskapai yang sudah memiliki izin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement