Senin 13 Apr 2015 17:13 WIB

Umat Islam ASEAN Diminta Jaga Perdamaian Dunia

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Agung Sasongko
 Warga meninggalkan rumah mereka usai serangan udara pasukan koalisi Arab di Sanaa, Yaman, Rabu (8/4).
Foto: EPA/Yahya Arhab
Warga meninggalkan rumah mereka usai serangan udara pasukan koalisi Arab di Sanaa, Yaman, Rabu (8/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, umat Islam ASEAN Khususnya Indonesia perlu berperan aktif untuk menurunkan ketegangan perang di Timur Tengah. Saat ini terjadi konflik  antara koalisi Arab Saudi dengan Yaman.

Umat Islam di Indonesia, terang Dahnil, bisa membangun dialog dengan perspektif Islam yang mendamaikan dan menggembirakan. "Diperlukan dialog intra agama guna membentengi umat Islam dari adu domba," terangnya, Senin, (13/4).

Dialog-dialog tersebut, ujar dia, bisa diinisiasi oleh pemerintah Indonesia dalam rangka berperan aktif mewujudkan perdamaian dunia. Ini juga bisa diinisiasi oleh ormas Islam seperti  Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama sebagai usaha membangun dialog orang ke orang.

Islam di Indonesia, kata Dahnil, dibandingkan dengan Malaysia dan Brunei Darussalam, jauh dikenal lebih toleran dan moderat. Sehingga Indonesia pantas memimpin dialog perdamaian intra agama maupun antar agama.

Indonesia juga  berpotensi memimpin dialog perdamaian dunia terutama antar umat Islam. Kesempatan ini sebaiknya digunakan oleh pemerintah dengan baik, jangan diam saja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement