Ahad 12 Apr 2015 19:12 WIB

Menag: Berjihadlah Membangun Peradaban, Bukan Menumpahkan Darah

Menteri Agama Lukman Hakin Saifuddin berbicara saat konferensi pers di kantor Kemenag, Jakarta, Senin (9/3).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Menteri Agama Lukman Hakin Saifuddin berbicara saat konferensi pers di kantor Kemenag, Jakarta, Senin (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap para pelajar, mahasiswa, dan warga negara Indonesia (WNI) di Yaman mengikuti arahan KBRI Yaman dan Tim Evakuasi WNI untuk kembali ke Tanah Air.

Di samping itu, Menag juga menyerukan agar mereka berjihad di Tanah Air dengan membangun peradaban, bukan dengan menumpahkan darah di negeri orang.

“Saya berharap pelajar, mahasiswa, dan warga kita yang masih berada di Yaman bersedia ikuti arahan KBRI Yaman dan Tim Evakuasi WNI untuk kembali ke Tanah Air,” kata Menag melalui siaran pers dari Kementerian Agama, Minggu.

“Berjihadlah di Tanah Air membangun peradaban, bukan di negeri orang dengan menumpahkan darah,” serunya lagi.

Menurut Menag, situasi keamanan di Yaman kian tak menentu, bahkan makin mencemaskan akibat konflik bersenjata yang terus memanas. Pemerintah RI bertanggungjawab atas keselamatan jiwa setiap WNI. Kewajiban negara menyelamatkan jiwa warganegaranya, karenanya WNI yang ada di Yaman diminta lebih mengutamakan keselamatan diri.

WNI, lanjut Menag, tidak perlu ikut-ikutan berperang dengan niat jihad membela salah satu kelompok yang bertikai. Peperangan itu lebih karena perkara politik berebut pengaruh dan kuasa. Masih banyak medan jihad di Tanah Air yang lebih substansial yang lebih dibutuhkan bagi kemaslahatan sesama. Berjihad bukan di negeri orang, apalagi dengan cara kekerasan menumpahkan darah.

“Berjihadlah di Tanah Air dengan membangun peradaban demi wujudkan kesejahteraan bagi sesama,” tegas Menag.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement