Rabu 08 Apr 2015 22:44 WIB

Uswatun Hasanah, Syiar Dai yang Terpenting

Rep: c 24/ Red: Indah Wulandari
Safari Dakwah di Masjid Asshobirin, Kampung Muara Siram, Bongan, Kutai Barat.
Foto: Republika/Chairul Akhmad
Safari Dakwah di Masjid Asshobirin, Kampung Muara Siram, Bongan, Kutai Barat.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Tantangan dakwah yang terbesar adalah syiar keteladanan atau uswatun hasanah.

"Yang paling urgent untuk didakwahkan adalah keteladanan dari dai itu sendiri," papar Ketua Bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis, Rabu (8/4).

Berikutnya adalah penguasaan para pendakwah tentang materi dakwah yang disampaikannya. Seorang dai, ujarnya, harus menguasai materi dakwah. Bila tidak menguasai, maka ilmu agama yang disampaikanya tidak menyetuh pada subtansi keilmuannya.

Penguasaan dai terhadap peta dakwah pun dinilainya penting. Para dai dituntut mengetahui kondisi lingkungan dakwahnya dan juga pengetahuan tentang latar belakang kondisi umat di tempat tersebut.

"Dai harus mengerti segmentasi jamaah," tegas Nafis.

Dia juga menyinggung tentang dakwah yang menanggapi isu-isu umat kekinian. "Ya bisa bil mauizotil hasanah (nasihat yang baik), bisa dengan cara dia dialog, bisa juga dengan cara memberikan argumentasi-argumentasi. Kalau tidak update tidak lagi berdakwah itu," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement