Senin 06 Apr 2015 00:11 WIB

Muslim Prancis Kekurangan Jumlah Masjid

Rep: c05/ Red: Ani Nursalikah
Muslim Prancis sedang menjalankan shalat di Masjid Agung Paris
Foto: AFP
Muslim Prancis sedang menjalankan shalat di Masjid Agung Paris

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Salah satu pemimpin tertinggi Muslim Prancis meminta penambahan dua kali lipat jumlah masjid di Prancis untuk dua tahun ke depan. Ini karena masjid yang ada masih sedikit.

Berbicara pada pertemuan akhir pekan organisasi Islam Prancis, Kepala Dewan Muslim Prancis Dalil Boubakeur mengatakan 2.200 masjid di negara itu tidak cukup mewakili komunitas Muslim terbesar di Eropa.

"Kita perlu jumlah masjid dua kali lipat untuk dua tahun ke depan," ujarnya di kota Le Bourget dekat Paris, dikutip dari Al Arabiya, Sabtu (4/4) .

Boubakeur menyatakan bahwa umat Islam juga harus dihormati di Prancis. "Islam bukan lagi Islam yang berasal dari imigrasi, itu adalah Islam nasional yang memiliki hak untuk pengakuan dan pertimbangan penduduk Prancis, seperti masyarakat lain," katanya.

Konvensi tahunan ini digelar oleh Persatuan Organisasi Islam Prancis (UOIF). Organisasi ini adalah kumpulan lebih dari 250 asosiasi Muslim. Acara ini digelar setelah beberapa bulan tragedi Charlie Hebdo.

Sejak itu, terjadi kenaikan di Islamofobia di Prancis dengan 167 penyerangan terhadap masjid atau ancaman yang tercatat pada Januari saja dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu sebanyak 14.

Selain tindakan fisik, sentimen antiMuslim di negara ini bervariasi dari mulai wali kota menolak pembangunan masjid ditambah akses makanan halal yang masih sulit bagi warga Muslim.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement