REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Lembaga Pendidikan dan Pengamalan Agama Islam (LP2A) Kelurahan Jebres, Kota Solo, Jateng, bekerjasama dengan takmir Masjid Nurul Huda UNS, menyelenggarakan Workshop Manajemen Masjid, di masjid Nurul Huda Kampus UNS.
Panitia Penyelenggaran, Ir H Isa Anshori, Selasa (31/3) mengatakan, workshop diikuti 200 peserta dari takmir dan pengurus remaja masjid. Tidak hanya dari kelurahan Jebres, namun juga dihadiri takmir masjid di wilayah kecamatan Jebres dan sekitar.
Tujuan penyelenggaraan workshop untuk membuka wacana dan membekali ketrampilan takmir dan remaja masjid dalam mengelola masjid, Taman Pendidikan Al Quran (TPA), serta kegiatan kemasjidan lain secara modern dan professional, sejalan dengan Al Qur’an dan Al Hadis.
Ketua LP2A Kelurahan Jebres, Drs H Bangun Sugito, SE, MM, menambahkan, sudah saatnya masjid dikembalikan pada fungsinya sebagaimana jaman Nabi Muhammad SAW dan sahabat.
''Masjid adalah pusat peradaban umat. Sayangnya, saat ini sebagian besar masjid hanya difungsikan untuk kegiatan ritual semata, yaitu sholat lima waktu dan sholat Jumat,'' jelas Sugito.
Tampil sebagai narasumber, Ustdz Nasrulloh Jumadi, penulis buku Lima Langkah Mudah Membentuk dan Mengoptimalkan Baitul Maal Masjid dan Ustdz Suharyanto, SE takmir masjid Jogokaryan, Yogyakarta.
Ustadz Nasrulloh Jumadi, mengungkapkan, potensi ekonomi di masjid sangat besar. Namun, sayangnya selama ini belum dimanfaatkan secara optimal untuk kemaslahatan umat. Seperti, menanggulangi kemiskinan, menyantuni yatim piatu dan menggerakkan ekonomi umat.
''Dana di masjid yang bersumber dari infaq, zakat dan sedekah (ZIS) sangat besar. Sayangnya, dananya hanya disimpan di bank. Tidak dioptimalkan. Padahal, itu adalah dana umat, yang diamanatkan untuk dikelola bagi kemaslahatan. Akhirnya, sering kali ZIS justru menjadi sumber fitnah.