REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Imbas konflik Yaman terhadap penyelenggaraan ibadah haji mendatang tak perlu dikhawatirkan oleh para calon jamaah haji Indonesia.
"Saya kira kalau ibadah haji secara internasional tidak, tapi kalau secara nasional di Yaman mungkin," ujar Ketua Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI) Slamet Effendy Yusuf, Senin (30/3).
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)ini juga menjelaskan, konfik tersebut terjadi di wilayah negara Yaman, bukan di Arab Saudi. Jadi, kemungkinan besar tidak akan berdampak banyak pada penyelenggaraan ibadah haji.
Tapi, ia tak menampik bakal berdampak kepada jamaah haji asal negara Yaman.
Meskipun demikian, Slamet berharap agar pemerintah Indonesia tetap memperhitungkan persolan tersebut. Terlebih jika konflik di Yaman tidak kunjung selesai sampai datangnya musim ibadah haji mendatang.
Sebelumnya, Arab Saudi dan negara anggota lain Dewan kerjasama Teluk (GCC) melancarkan serangan udara terhadap oposisi Al-Houthi di Yaman pada Kamis (26/3). Tindakan tersebut dikutuk oleh Iran, tapi didukung oleh Amerika Serikat, Mesir, Yordania, dan Maroko.
Pada hari yang sama, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz As-Saud dalam Pertemuan Puncak Arab mengatakan, serangan militer pimpinan Arab Saudi terhadap gerilyawan Al-Houthi di Yaman akan dilanjutkan sampai keamanan dipulihkan di negeri tersebut.