Senin 23 Mar 2015 11:00 WIB

Kontribusi Ormas Islam Dinilai Signifikan Ketimbang Parpol

Rep: c 62/ Red: Indah Wulandari
Ketua PBNU KH Said Agil Siradj (tengah) bersama  14 pimpinan ormas Islam se-Indonesia dalam deklarasi Forum Persahabatan Umat Islam.
Foto: Republika/Imam Budi Utomo
Ketua PBNU KH Said Agil Siradj (tengah) bersama 14 pimpinan ormas Islam se-Indonesia dalam deklarasi Forum Persahabatan Umat Islam.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Andil organisasi masyarakat (ormas) Islam telah teruji dalam membangun bangsa dan umat melalui pendidikan. Terutama ormas-ormas Islam yang sudah ada sebelum kemerdekaan negara Indonesia.

"Sebenarnya kalau mau melihat signifikansi dan kontribusi itu jauh lebih dibanding partai-partai politik yang baru kemarin sore," kata ‎Wakil Ketua Umum Al Irsyad Al Islmiyah Said Sungkar, akhir pekan lalu.

Sehingga kontribusi ‎nyata partai politik hanya terpusat di ranah politik untuk mendapatkan kekuasaan.  Sementara, kontribusi ormas Islam terutama yang berdiri sebelum kemerdekaan pada dasarnya untuk pembangunan pendidikan dan dakwah.

"Semua langsung terkait dengan keumatan dan kesejahteraan," katanya.

Ormas Islam sudah banyak yang mendirikan sekolah, dengan memberikan biaya murah, plus beasiswa, mendirikan rumah sakit yang tujuannya untuk membantu orang yang kurang mampu. Padahal semua itu menjadi tugas negara‎ yang sebenarnya banyak diambil alih oleh ormas-ormas Islam.

"Jadi sangat layak pemerintah‎ ikut membantu ormas. Masa partai politik dibicarakan, ormas tidak dibicarakan," katanya.

Jadi, kata Said, legislatif dan eksekutif harus menjatahkan anggaran untuk ormas di APBN. Selama ini kata dia, anggaran untuk ormas‎ ini belum pernah dimasukan di APBN. Ada bantuan dari departemen namun jumlahnya masih sangat kecil.

Selain itu kata dia, bantuan dari pemerintah untuk sekolah yang didirikan oleh ormas juga masih kecil, padahal tidak ada beda‎nya sekolah yang didirikan ormas dan sekolah yang didirikan pemerintah.

"Dari esensi dana kan sama-sama dari rakyat yang diambil dari pajak yang dikelola melalui APBN. Jadi sudah menjadi kewajiban pemerintah juga mengalokasikan anggaran untuk pembangunan ormas-ormas Islam" katanya.

Saat ini kata Said, jika pemerintah sudah bisa menjatahkan anggaran untuk ormas, pemerintah tinggal membuat mekanisme pe‎ngawasan serta pertanggungjawaban penggunaan anggaran.

"Jadi ormas ini harus dijadikan mitra untuk pembangunan dan sumber daya manusia," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement