Rabu 18 Mar 2015 17:41 WIB

Rohis Ubaya Bagikan 1.400 Alquran

Rep: Andi Nurroni/ Red: Dwi Murdaningsih
Mushaf AlQuran
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Mushaf AlQuran

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Meski Islam telah menjadi agama mayoritas sejak beberapa abad ke belakang, namun bukan jaminan masyarakat di Indonesia bisa membaca dan mengerti kandungan Alquran. Rendahnya tingkat melek aksara Alquran di tengah masyarkat Indonesia telah menjadi perhatian para cendekia Muslim sejak lama.

Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) Universitas Surabaya (Ubaya) adalah salah satu komunitas yang tergerak untuk beraksi. Melalui program bagi-bagi Alquran gratis, UKKI mendukung upaya pemberantasan buta huruf Alquran di Indonesia. 

Ketua UKKI Muhammad Aziz Syahriar menyampaikan, sebanyak 1400 Alquran akan didistribusikan di lingkungan kampus serta masjid dan mushola di sekitar kampus. “Kami ingin menyebarkan nilai-nilai Alquran, terutama bagi warga kampus dan masyarkat di sekitar kampus,” ujar Aziz, Rabu (18/3).

Menurut Aziz, rendahnya tingkat melek aksara Alquran di tengah masyarakat Indonesia disebabkan oleh dua hal. Pertama, kata dia, adalah kurangnya fasilitas, yakni ketersediaan kitab Alquran yang kurang memadai. Kedua, menurut Aziz, adalah program-program belajar Alquran.

Aziz mengatakan UKKI Ubaya ingin berkontribusi terhadap persoalan pertama, yakni dengan menyebarkan Alquran sebanyak-banyaknya. “Kalau terkait program, pasti setiap masjid atau mushola sudah ada program. Kita juga mau menggandeng komunitas One Day One Juzz,” ujar dia. 

Di lingkungan kampus, kata Aziz, Alquran akan dibagikan, terutama kepada petugas kebersihan, petugas kebun dan lain-lain. Sementara untuk kelompok mahasiswa atau dosen sendiri, menurut dia, terbilang mampu untuk memiliki Alquran, atau setidaknya melalui gadget mereka. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement