Kamis 12 Mar 2015 17:21 WIB

Alex Kagumi Kemurnian Alquran

Mualaf (ilustrasi)
Foto: Onislam.net
Mualaf (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Alex tengah membaca Alkitab saat perayaan Thanskgiving 2010. Saat membaca, ia bertanya soal agama yang berbeda, termasuk Islam. "Saya pun mulai meneliti lebih lanjut soal agama lain," kata dia.

Saat meneliti Islam, Alex mencari tahu tentang Alquran di Google. Ia tertarik dengan durasi waktu Alquran turun. "Saya baru tahu Alquran itu terjaga selama 1.400 tahun," kenang dia.

Titik balik keyakinan Alex terhadap Islam dimulai saat ia mengetahui soal sejarah pembangunan Kabah. "Saya sekolah agama selama delapan tahun, tapi saya tidak pernah tahu Kabah itu dibangun Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail," ucap dia.

Mengetahui sejarah Kabah. Alex merasa marah. Kemarahan itu mereda ketika ia membaca Alquran. "Saya dengarkan Alquran dalam bahasa Inggris. Seketika itu juga saya bersyahadat di depan komputer," ungkap dia.

Setelah bersyahadat, Alex mengalami masa sulit. Keluarganya marah ketika Alex memutuskan menjadi Muslim. "Ketika saya dipanggil keluarga, saya katakan kepada mereka, bacalah..bacalah. Itu saja yang harus mereka lakukan," kata dia.

Tantangan lain, saat Ramadhan tiba. "Saya tidak pernah berpuasa sebelumnya. Saya benar-benar takut. Jadi saya mulai berdoa, meminta Allah untuk membantu saya, membimbing saya, dan itu adalah hal termudah yang pernah saya lakukan - setelah tiga hari pertama, tentu saja," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement