REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan mengatakan, kehadiran pameran buku Islam atau Islamic Book Fair (IBF) 2015 ini dinantikan oleh Umat Islam.
Pihaknya menyambut baik penyelenggaraan IBF 2015 dan mengapresiasi Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta yang secara konsisten menyelenggarakan IBF. Anies juga mengucapkan selamat karena penyelenggaraan pameran ini bukan hanya terbesar se-Asia Tenggara.
Pameran ini sekaligus memiliki ragam buku koleksi, pameran, dan pengunjung yang tersebar dari seluruh Indonesia.
“Jika tahun lalu sebanyak 410 ribu orang berkunjung ke IBF, maka ini artinya IBF bukan kegiatan yang hanya dirasakan penerbit, tetapi kehadirannya ditunggu oleh Umat Islam. Insya Allah, IBF ini menjadi membekas di dunia Islam,” katanya saat pidato pembukaan IBF 2015, di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (28/2).
Dengan adanya IBF, pihaknya berharap dapat muncul perasaan menikmati membaca. Pameran yang menginjak tahun ke-14 ini sekaligus menjadi alternatif keluarga mengunjungi IBF. “Sehingga, keinginan membaca bisa ditumbuhkan. Kemudian, membaca muncul sebagai sebuah gerakan,” ujarnya.
Terkait IBF 2015 yang mengusung tema 'Di Bawah Naungan Al Qur'an', Anies menyebut topik ini memiliki arti yang sangat penting. Tema ini seakan mengingatkan ulang untuk kembali menempatkan Alquran sebagai pedoman manusia untuk menjadi pribadi mulia. Kemudian, menjadikan Alquran sebagai sumber inspirasi yang tidak pernah kering dan sebagai sumber menebarkan perdamaian.
“Kami berpandangan, tema ini bukan hanya relevan, tetapi harus didukung untuk pembangunan nasional Indonesia ke depan,” ujarnya.
Pameran IBF 2015 diselenggarakan mulai 27 Februari 2015 sampai 8 Maret 2015 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Selatan. IBF 2015 buka mulai pukul 10.00 WIB sampai 21.00 WIB. N Rr Laeny Sulistyawati Always do the best&never give up