Kamis 26 Feb 2015 18:37 WIB

Muhammad Khalifah: Kebenaran Islam Menusuk Relung Hatiku

Mualaf (ilustrasi)
Foto: Onislam.net
Mualaf (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Adalah ustaz Ghofar Hidayat yang selalu menasihati teman-teman Muhammad Khalifah. Ternyata beliau inilah yang selama ini menjadi bandar narkoba di daerah tempatnya tinggal. Entah apa yang membuatnya jadi seperti sekarang, perubahan yang terjadi 180 derajat ini tentu sangat membuat Khalifah heran.

"Teman-temanku yang mendengar jalan cerita hidup belau, membuat hati mereka tersentuh, sehingga membuat mereka seakan tidak mau terjerumus pada keburukan yang sama dengan beliau. Mereka segera memperbaiki diri, seiring dengan penjelasan dan pengajaran yang diberikan oleh ustaz Ghofar," papar Khalifah seperti dilansir Pesantren Mualaf Annaba Center, Kamis (26/2).

Setiap adzan berkumandang, mereka bergegas berangkat ke masjid. Kontras sekali dengan perbuatan mereka yang lama, yakni selalu berbuat kemaksiatan dan kejahatan. "Sungguh ini membuat aku tersentuh. Entah apa yang selama ini kulakukan. Mereka yang dahulu bekumpul bersamaku saat malam hari, kini mereka malah mendengarkan pengajian di masjid," ucapnya.

Khalifah melihat ada perbedaan jelas sangat terasa pada dirinya. Lebih dari dua hari, ia  tidak keluar rumah. Dalam pikirannya, begitu indah bagi mereka, teman-temannya, yang sangat baik dalam proses transisi tersebut. Mereka mendengarkan lantunan Adzan, dan pergi ke masjid guna melakukan salat berjamaah.

"Aku selalu bertanya, yang mana agama sesungguhnya yang benar, agama ayahku atau agama ibu? Ibu begini, ayah begitu. Ini benar-benar membuatku pusing dan lelah memikirkannya. Akhirnya aku memberanikan diri untuk keluar rumah dan menemui ustaz Ghofar, yang pada saat itu sedang berceramah di masjid," kata dia.

Ketika Khalifah memasuki masjid, banyak yang terkejut. Tak sedikit yang sinis. Bertanyalah Khalifah kepada Ustaz Ghofar."Sebenarnya agama yang benar itu agama yang mana?", Ustadz Ghofar tersenyum kepadaku, dan bertanya mengapa aku berkata demikian? Aku menjawab sebenarnya apa yang sedang ada di dalam hatiku," kata dia.

Ustaz Ghofar menjelaskan pada dasarnya agama lama Khalifah dibawa Nabi Isa AS. Namun, seiring perkembangan peradaban. Agama tersebut dicampuri manusia. Kitab sucinya juga tidak lagi murni seperti yang dahulu yang pernah ada. Berulang kali kitab tersebut direvisi.

"Aku yang sedang kebingungan ini spontan merasakan kebingungan yang semakin dahsyat. Keyakinanku goyah,aku seperti tidak lagi bisa berkata-kata. Aku merasa apa yang dikatakan oleh beliau benar adanya," kata dia.

Teman-teman Khalifah mulai mendekatinya. Mencoba menenangkan kebingungan yang melanda pikirannya. Kemudian, ia melihat video yang berisi penjelasan tentang agama lamanya. Begitu ia melihat video tersebut, ia masih tidak percaya.

"Ini tentu memberikan penguatan keyakinan dalam diriku bahwa agama yang benar dan menjadi agama penyelamat bagi penganutnya adalah agama Islam. Ini benar-benar menusuk relung hatiku yang paling dalam," kata dia.

Akhirnya tiga hari setelah melihat video tersebut, Khalifah memberanikan diri untuk masuk Islam. ia yakin betul akan kebenaran agama Islam. Kemudian, Khalifah kembali menemui ustadz Ghofar. Kepada Ustaz, ia meminta kepada beliau untuk disyahadatkan pada saat itu juga, namun ustad Ghofar bertanya kepada Khalifah. 

"Tekadku sudah bulat. Aku sanggup di usir dari rumah daripada aku mati dalam keadaan sesat", kataku lagi

Menjelang Maghrib dengan penuh keyakinan, Khalifah kembali menemui sang ustaz. "Ustaz aku sudah siap untk disyahadatkan'. Aku ingin masuk agama Islam dengan kaafah (Keseluruhan)", kataku. Beliau menjawab, insya Allah,dengan petunjuk Allah, ustadz akan membimbingmu masuk Islam". Kemudian aku langsung dis yahadatkan oleh beliau.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement