REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Untuk mengetahui tingkat Islamfobia di Italia, seorang pria Muslim mengenakan pakaian jubah Islam berjalan di jalan-jalan Milan sambil membawa Alquran.
"Eksperimen sosial ini adalah untuk memeriksa toleransi warga Milan terhadap Muslim atau seseorang yang berpakaian sebagai Imam," ujar seorang mahasiswa Mesir, kepada La Republica, Hamdy Mahisen seperti dilansir Islam Online (20/2).
Pria berusia tiga puluh tahun tersebut berjalan di jalan-jalan kota utara selama lima jam sambil mengenakan jubah putih Islam dan peci. Mahisen mendapat tatapan sinis dan penghinaan dari masyarakat. Ia dicap Taliban dan ISIS. Bahkan Mahisen dituduh menyimpan senjata di dalam jubahnya.
Sejak pembunuhan 21 orang Kristen Mesir yang dilakukan oleh Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Italia meningkatkan kewaspadaannya. Kepala sekolah dari sebuah perguruan tinggi Italia di kota Italia utara-timur Cervignano del Friuli telah melarang penggunaan jilbab di kelas. Ia melihat jilbab sebagai provokatif setelah terjadi penyerangaan pada siswa yang mengenakan jilbab.
Menurut angka yang dikeluarkan oleh Istat, badan statistik nasional, Italia memiliki populasi Muslim sekitar 1,7 juta termasuk 20.000 mualaf.