Jumat 20 Feb 2015 16:06 WIB

Secarik Kertas Ancam Keselamatan Muslim AS dan Eropa

Secarik kertas Islamofobia
Foto: Onislam
Secarik kertas Islamofobia

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Beragam provokasi selalu menguji kesabaran komunitas Muslim. Yang terbaru, sebuah catatan kertas kian menguji kesabaran itu.

Dalam catatan di secarik kertas itu menyebut ancaman terhadap Muslim di Amerika dan Eropa. Juga gambar Rasulullah SAW akan dibakar selama Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) tidak menyerah dalam 72 jam.

Secarik kertas itu ditemukan di Revere, Boston, Jumat (20/2) di dekat Stasiun MBTA Pantai Revere. "Masalah ini sedang diselidiki dan kami menganggapnya serius," ungkap Letnan Amy O'Hara, seorang juru bicara polisi Revere, seperti dilansir Onislam.

Bagi warga Revere dan komunitas Muslim, secarik kertas itu sangat mengganggu. Pasalnya, kehidupan keberagamaan di wilayah itu cukup harmonis.

"Ini sangat mengganggu ketika Anda tahu ada orang di luar sana yang ingin memuntahkan jenis kebencian dan menghancurkan sesuatu yang telah diusahakan," kata Wali Kota Revere, Daniel Rizzo.

"Saya yakin, ini hanya insiden yang terisolasi dari beberapa orang bodoh yang hanya ingin membangkitkan sesuatu yang tidak ada," katanya.

Sementara itu, Komunitas Muslim Revere sangat terkejut dengan ancaman tersebut. "Saya tidak tahu dengan siapa kami berurusan," kata salah seorang warga Muslim Revere.

Menurutnya, di sebuah kota dengan komunitas Muslim yang besar dan memiliki toko-toko, restoran dan toko roti, ancaman ini sangat mengganggu. "Mereka tidak menargetkan hanya Muslim. Mereka menargetkan komunitas Revere, "katanya.

Secara terpisah, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) mengucapkan terima kasih kepada aparat keamanan Revere yang sigap dan tanggap dengan intimidasi itu.

"Mengingat terjadi insiden Islamofobia baru-baru ini. kami mendesak seluruh anggota masyarakat mengambil tindakan pencegahan yang wajar dalam rutinitas dan melaporkan setiap ada kejadian," ucap Direktur Komunikasi Nasional CAIR, Ibrahim Hooper.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement