Selasa 17 Feb 2015 22:22 WIB

Lembaga Filantropi Islam Harumkan Nama Indonesia

Rep: Dyah Meta Ratna Novia/ Red: Agung Sasongko
 Aksi teatrikal dari aktivis lembaga sosial ACT (Aksi Cepat Tanggap) untuk menggalang solidaritas serta mengutuk penindasan yang dialami oleh umat Islam di Suriah dan Myanmar. (Aditya Pradana Putra/Republika)
Aksi teatrikal dari aktivis lembaga sosial ACT (Aksi Cepat Tanggap) untuk menggalang solidaritas serta mengutuk penindasan yang dialami oleh umat Islam di Suriah dan Myanmar. (Aditya Pradana Putra/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin mengatakan, saat ini  di

berbagai negara di dunia banyak dilanda masalah kemanusiaan yang disebabkan oleh konflik maupun perang. Namun masalah kemanusiaan ini paling banyak menimpa umat Muslim.

Sehebat apapun pemerintah maupun PBB,  kata Ahyudin, mereka tidak bisa menyelesaikan masalah kemanusiaan akibat konflik atau perang sendirian. "Makanya lembaga filantropi Islam mengambil peran itu dengan membantu masyarakat yang jadi korban konflik dan perang," katanya, Selasa, (17/2).

ACT sendiri, terang dia, sudah aktif mengirimkan bantuan pangan dan kesehatan ke berbagai negara yang dilanda konflik, perang , dan bencana. Bantuan kemanusiaan tidak hanya diberikan ke Palestina namun juga negara-negara lainnya. Antara lain Filipina, Myanmar,  Bangladesh, India, Pakistan, Afganistan, Irak, Lebanon, Suriah, Yordania, Sudan, Etiopia, Nigeria, Kamerun, Afrika Tengah, Srilanka.

"Negara-negara tersebut sering mengalami bencana alam dan kemanusiaan. Makanya mereka harus dibantu," kata dia.

Pemberian bantuan ini juga dalam rangka diplomasi kemanusiaan untuk mengharumkan nama bangsa Indonesia. Ini merupakan upaya untuk mengkampanyekan kepada dunia kalau Indonesia negara yang besar dan baik.

"Mungkin Indonesia bukan negara yang kuat secara ekonomi dan militer. Namun Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki peran sosial besar," ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement