REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lomba Hafalan Alquran dan Hadis Nasional ke-7 dan tingkat Asia Pasifik ke-6 kembali digelar pada Maret tahun ini.
Perhelatan bergengsi yang merebutkan penghargaan dari Sultan Abd al-Aziz Alu Suud ini merupakan hasil kerjasama bilateral dari Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi.
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi pelaksanaan lomba ini. Kegiatan ini adalah salah satu bentuk kerjasama yang erat antara kedua negara. Hubungan bilateral dan ikatan emosional antara kedua negara memiliki akar sejarah yang kuat.”Bahkan sebelum lahirnya NKRI,” katanya usai meresmikan pra-Lomba Hafalan Alquran dan Hadis Nasional ke-7 dan tingkat Asia Pasifik ke-6 di Jakarta, Rabu (11/1) malam.
Ia menyebutkan, sejumlah tokoh kharismatik di Indonesia pernah mengenyam pendidikan agama di Tanah Suci pada abad ke-19. Di antaranya, KH Hasyim Asy’ari pendiri Nahdlatul Ulama (NU) dan KH Ahmad Dahlan pencetus Muhammadiyah. Syekh Ahmad Khatib Sambas putra Indonesia yang dipercaya sebagai imam sekaligus pengajar di Masjidil Haram.
Ke depan, Menag berharap hafalan Alquran dan hadis harus diperkuat dengan studi dan kajian yang komprehensif, termasuk mula mengkaji ayat-ayat atau hadis ilmiah. Ini penting untuk mendukung upaya pembangunan peradaban Islam yang gemilang.”Hafalan Alquran dan hadis tak bisa lepas dari tafsir,’ ungkapnya.
Dubes Arab Saudi untuk Indonesia, Mustafa Ibrahim al-Mubarak, mengatakan perhelatan ini wujud kepedulian dari ‘Pelayan Dua Tanah Suci’, untuk mempertahankan dua warisan Islam yang berharga tersebut. Indonesia menjadi tuan rumah karena kedudukannya yang strategis di dunia Islam.
Pemerintah RI, imbuh dia, memiliki kemitmen tinggi terhadap ilmu-ilmu keislaman. Perhelatan serupa baik tingkat nasional dan internasional Asia Pasifik hasil kerjasama kedua negara, selalu sukses dan banyak peminatnya.
Kesuksesan ini tak terlepas dari dukungan semua pihak, baik pemerintah atau para ulama. Ia berharap di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo kerjasama ini akan terus meningkat.”Semoga kemitraan tetap berlanjut,” katanya.
Pada kesempatan itu, Arab Saudi memberikan penghargaan ke sejumlah tokoh dan para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II atas kontribusi mereka menyukseskan perlombaan serupa selama mereka menjabat. Di antaranya, M Nuh, Muhaimin Iskandar, Salim Segaf al-Jufri, Hatta Radjasa, M Hatta Rajasa, Dipo Alam, dan Nasaruddin Umar.