REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dakwah dalam bentuk tulisan penting dilakukan oleh para ulama agar umat Islam mendapatkan nilai-nilai ajaran agama secara utuh.
“Kalau dakwah langsung ada yang menerima nilainya secara full, ada yang setengah, ada yang tidak dapat apa-apa selain leluconnya saja,” kata Ketua Ikatan Dai Seluruh Indonesia (IKADI) KH Ahmad Satori Ismail, Kamis (12/2).
Ia mengatakan, dakwah melalui lisan belum tentu sepenuhnya diterima oleh umat Islam yang mengikuti sebuah forum dakwah. Menurut dia, ada orang yang menerima nilai-nilai dakwah secara penuh, ada yang setengah, bahkan ada yang tidak mendapatkan nilai apa-apa.
Untuk itu, kata Satori, seorang ulama juga harus giat menuangkan pemikirannya mengenai dunia Islam dalam bentuk dakwah melalui tulisan. Sebab, kata Satori melalui tulisan, seorang ulama dapat menumpahkan seluruh pemikirannya secara utuh dan dapat diakses berkali-kali oleh seluruh umat Islam.
Selama ini sudah sangat banyak ulama terdahulu yang memberikan contoh agar giat berdakwah melalui tulisan. Ia mencontohkan, Imam Al Ghazali yang begitu banyak menuangkan pemikirannya melalui tulisan.
Bila dijumlahkan, kata Satori, bilangan hari selama Imam Al Ghazali hidup lebih sedikit bila dibandingkan dengan jumlah halaman tulisan yang ia hasilkan.
Begitu juga kata Satori dengan ulama Ibnu Qayyim Al Jawziyya, yang terkenal dengan kisah kayu hasil rautan pensilnya untuk menulis dapat dijadikam sebagai kayu bakar memasak air untuk memandikan Ibnu Qayyim saat meninggal.
“Bayangkan betapa banyaknya tulisan yang dilahirkan oleh ulama-ulama kita terdahulu, dan masih banyak lagi contoh ulama yang lain,” ujar Satori.
Ia menilai, adanya imbauan untuk ulama digiatkan untuk menulis disamping berdakwah secara lisan adalah hal yang patut didukung. Sebab, tulisan yang dibuat sekarang kata dia bisa saja akan menjadi menarik bila dibaca di masa-masa mendatang.
“Mungkin memang sekarang kesannya belum menarik buat dibaca, tapi untuk beberapa tahun yang akan datang, siapa tahu akan menjadi bahan referensi yang menarik,” ujar dia