Selasa 10 Feb 2015 17:00 WIB

Jumlah Rumah Tahfiz Alquran di Yogyakarta Terus Meningkat

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Agung Sasongko
Penghafal Alquran
Foto: infopalestina
Penghafal Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Di Yogyakarta program penghafal Alquran (tahfiz) lebih banyak diselenggarakan oleh pondok-pondok pesantren secara mandiri tanpa bantuan dari pemerintah. Namun, tidak semua Pondok Pesantren ada program Tahfiz.

Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam Kanwil Kementerian Agama DIY Bardan Usman mengatakan, di Yogyakarta diperkirakan ada sekitar 240 pondok pesantren dan diperkirakan sekitar 50 persen ada program penghafal Alquran. Hal itu juga diakui Kepala Seksi Pondok Pesantren (Ponpes) Kanwil Kementerian Agama DIY Rohwan.

Di  samping program penghafal Alquran yang ada di Ponpes, beberapa tahun ini di DIY mulai berkembang rumah tahfiz yang bekerjasama dengan   Program Pembibitan Penghafal Al Qur’an (PPPA) Daarul Qur’an Yusuf Mansur yakni berada di Deresan, Sleman, Sewon, Piyungan, Srandakan.

Sejak adanya PPPA Darul Qur’an, rumah tahfiz di DIY semakin meningkat jumlahnya. Dia mengaku Pemda DIY belum ada bantuan untuk rumah tahfiz seperti yang akan diprogramkan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang mencanangkan 1000 rumah tahfiz. ‘’Namun setahu saya di Kabupaten Kulonprogo sejak tahun 2014  merintis adanya rumah tahfiz,’’kata dia, Selasa (10/2).

Menurut Rohwan, sebetulnya di DIY sangat mungkin mencapai 1000 rumah tahfiz yang sudah dirintis oleh Ponpes maupun masyarakat, tetapi belum  diwujudkan dalam gerakan massal. ‘’Saya sangat mengapresiasi bila Pemda DIY secara khusus mengalokasikan dana untuk program penghafal Alquran,’’ ujarnya.

Kepala Biro Administrasi Kesra dan Kemasyarakatan Setda DIY Wijoseno Hario Bimo mengakui Pemda DIY belum ada anggaran untuk program untuk penghafal Al Qur’an.’’Setahu saya di DIY belum ada untuk program itu,’’kata Bimo.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement