Jumat 06 Feb 2015 15:15 WIB
Kontroversi Valentine

Coklat Berhadiah Kondom, Dorong remaja Lakukan Seks Bebas

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Agung Sasongko
Hari Valentine
Hari Valentine

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain mengatakan, seharusnya polisi agresif menangkap penjual coklat valentine berhadiah kondom. Sebab mereka mendorong para remaja melakukan seks bebas.

"Coklat itu mengandung zat untuk merangsang libido seksual. Tiba-tiba dikasih sepaket dengan kondom sebagai hadiah valentine, ini merupakan ajaran PKI," ujar Tengku, Jumat, (5/2).

Indonesia, terang dia, sudah mulai dikuasai PKI terbukti kondom sering dibagikan secara gratis tanpa pandang bulu apakah yang dibagi orang yang menikah atau tidak. Remaja didorong untuk seks bebas dengan adanya coklat berhadiah kondom.

Ini menunjukkan kebangkitan PKI kembali. Dulu pada tahun 64-65,  PKI melakukan kegiatan saling tukar istri di perkebunan di kampung-kampung di Medan.

Selain itu, ujar Tengku, para anggota PKI itu juga diperbolehkan berzina dengan para gerwani. "Saya ini pelaku sejarah, saya ingat betul apa yang dilakukan oleh PKI itu."

Kalau melakukan  sembahyang, kata dia, ia sering  disoraki oleh para pemuda anggota PKI. "Di kampus, saat saya shalat dulu sering disoraki mereka."

PKI akan bangkit kembali di Indonesia terbukti kolom agama mau dihilangkan. Seks bebas, narkoba tumbuh subur. Sedangkan agama mulai rusak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement