Senin 02 Feb 2015 18:14 WIB

Menelusuri Islam di Negeri Panda (1)

Muslim Cina dari kalangan etnis Hui tengah melaksanakan shalat.
Foto: AP
Muslim Cina dari kalangan etnis Hui tengah melaksanakan shalat.

REPUBLIKA.CO.ID,

Kekaisaran Mongol berperan penting bagi perkembangan Islam di Cina.

Negeri komunis, begitulah warga dunia mengenal Negeri Panda, Cina. Meski komunis, bukan berarti seluruh rakyat Cina tidak memiliki agama atau keyakinan. Sejak lama, beragam agama dan kepercayaan tumbuh di negeri ini. Salah satunya Islam.

Bagi sebagian orang, boleh jadi sulit memercayai jumlah umat Islam di Cina mencapai sekitar 20 juta orang atau sepertiga dari total populasi Inggris.

Bahkan, data tak resmi menyebut angka yang lebih besar, yakni 65,3 juta Muslim hidup di Cina. Ada pula yang menyebut umat Islam di Cina mencapai 100 juta orang atau 7,5 persen dari total populasi negeri itu.

Terlepas dari angka-angka itu, faktanya Islam telah melewati rentang sejarah yang amat panjang di Cina. Jejak Islam di Cina bermula 27 tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW.

Kala itu, mulai dibangun hubungan diplomatik antara Cina dan Khalifah Utsman bin Affan. Berawal dari aktivitas diplomatik dan perdagangan, sejumlah orang Islam mulai menetap di Cina. Beberapa tahun kemudian, masjid-masjid bergaya pagoda mulai berdiri di sana.

Sejak 755 M, mulai terlihat kaisar Cina menempatkan tentara-tentara Muslim dalam barisan pasukan mereka, juga dalam pemerintahan. Saat itu, sebagian besar umat Islam di Cina berprofesi sebagai pedagang dan tentara.

Dengan menggeluti salah satu dari dua profesi ini, mereka berharap tidak menjadi beban bagi negara. Sebaliknya, mereka ingin memberi sumbangsih bagi negerinya. Masuknya Islam di Cina tak melalui jalan yang mulus dan mudah.

Seperti dilansir onislam.net, selama 1.400 tahun umat Islam harus melewati banyak jalan terjal sebelum akhirnya bisa membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat Cina yang tidak beragama Islam.

Eksistensi Islam di Cina semakin kuat pada abad ke-13. Saat itu, kekuasaan Mongol berhasil menaklukkan Cina. Muslim yang sebelumnya disebut sebagai tamu asing pun diizinkan untuk hidup selayaknya. Mereka mendapatkan kebebasan untuk hidup sebagai warga negara Cina secara mutlak.

Pada masa inilah, budaya Islam mulai berkembang. Saat itu pula, penguasa Mongol mulai melakukan imigrasi besar-besaran.

Mereka meminta kaum Muslimin yang berada di wilayah kekuasaannya untuk pindah dan bermukim di Cina. Kebijakan imigrasi membuat jumlah umat Islam di Cina semakin besar.

Kekuasaan Mongol benar-benar berperan penting bagi perkembangan Islam di Negeri Tirai Bambu. Tak sekadar memindahkan banyak orang Islam ke Cina, penguasa Mongol juga memberi mereka penghidupan yang layak. Tak sedikit orang Islam yang dipercaya memegang jabatan penting di pemerintahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement