REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Jutaan perempuan di dunia, baik Muslim maupun non-Muslim ramai-ramai menggunakan jilbab selama satu hari pada 1 Februari. Pada hari tersebut, mereka memperingati World Hijab Day atau Hari Hijab Sedunia untuk menunjukkan solidaritas dan rasa saling menghormati kepada Muslimah berhijab.
Tak mau ketinggalan, para perempuan di Inggris pun ikut merayakan hari tersebut. Salah satu perempuan yang ikut berpartisipasi yaitu seorang warga London non muslim, Elizabeth Croucher.
Croucher mengaku diperkenalkan kepada acara tersebut saat ia tinggal di Amerika Serikat tahun 2014. "Saya pikir penting saat ini untuk mencoba memahami dan merasakan budaya dan sistem keyakinan yang berbeda," kata Croucher dilansir OnIslam.net, Senin (2/2).
Sejak diperkenalkan tahun lalu, Croucher memutuskan untuk kembali menggunakan jilbab dan mengikuti lagi acara tersebut tahun ini. Ia meyakini, dengan menggunakan jilbab, akan memberikannya perspektif yang lebih luas tentang Islam dan dunia pada umumnya.
"Sebagai seorang perempuan, saya pikir itu akan menjadi cara yang indah dan inovatif untuk merasakan Islam dan mengerti apa artinya menjadi seorang wanita Muslim," ujarnya.
Perayaan World Hijab Day atau Hari Hijab Dunia diperingati pada 1 Februari. Gagasan tersebut ternyata muncul dari seorang warga muslim New York, Nazma Khan yang menginginkan perempuan muslim maupun non muslim menggunakan jilbab dalam satu hari. Tujuannya, tak lain untuk menumbuhkan toleransi dalam beragama.