Selasa 23 Dec 2014 11:49 WIB

Khotbah Jumat Diatur, Ikadi: Karena Segelintir Khatib Lalu Generalisasi Masalah

Rep: cr02/ Red: Agung Sasongko
 Seorang imam tengah menyampaikan khutbah (Ilustrasi)
Seorang imam tengah menyampaikan khutbah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Ikatan Dai Seluruh Indonesia, Satori Ismail menilai dakwah dan khutbah di sebagian besar masjid di Indonesia tidak mengandung provokatif dan masih dalam batas wajar.  Para khatib sudah menyampaikan amar ma'ruf dan nahi mungkar secara baik. Menurutnya tidak ada masalah dengan khutbah yang mereka sampaikan selama kurang lebih 20-25 menit.

"Khutbah masih dalam batas wajar dan tidak provokatif dan masuk ke dalam ranah politik praktis ataupun SARA," kata Kiai Satori kepada ROL, Selasa (23/12). Kiai Satori juga mengingatkan kepada para calon dai maupun dai yang telah melakukan dakwah dan menyampaikan khutbah untuk selalu memberikan pengetahuan Islam yang baik.

"Kami menghimbau kepada mereka untuk menyampaikan Islam rahmatan lil alamin," ujar Satori.

Sebelumnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memiliki rencana untuk mengatur khutbah di setiap masjid. Kementerian Agama akan membuat batasan tentang apa yang tidak boleh dilakukan saat menyampaikan khutbah karena dinilai sudah terjadi provokatif.

Kiai Satori menambahkan, sebaiknya Menteri Agama melakukan peninjauan lebih jauh lagi mengenai wacananya tersebut mulai dari masjid dan khatibnya. Menurutnya, bila terjadi provokatif itu mungkin hanya terjadi di satu atau tiga masjid saja.

"Jangan karena segelintir khatib lalu menggeneralisasikan masalah," tegas Satori.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement