REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pimpinan Pusat 'Aisyiyah bertekad terus memperjuangkan pemberdayaan ekonomi kaum perempuan. Sebab kemiskinan masih banyak di masyarakat.

"Isu kemiskinan berkaitan dengan kebijakan pemerintah. Kemungkinan kebijakan tersebut belum berpihak pada kaum miskin," kata Latifah Iskandar, Ketua Majelis Ekonomi PP 'Aisyiyah pada Diskusi Refleksi Akhir Tahun bertema 'Peluang di Era MEA, Ketahanan Pangan, dan Pemberdayaan Perempuan,' di Yogyakarta, Senin (22/12).

Lebih lanjut Latifah mengatakan hasil dari diskusi ini akan diimplementasikan bersama organisasi-organisasi massa, khususnya perempuan. "Sehingga ke depan 'Aisyiyah bersama sejumlah Ormas dapat memberdayakan perempuan," kata Latifah.

Sedang Ketua Umum PP 'Aisyiyah, Siti Noordjanah Djohantini mengungkapkan diskusi ini menghadirkan Menteri Kelautan dan Perikanan yang diwakili Syafril Fauzi, Sekretaris Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan dan Prabowo (mantan Dirjen Peternakan)  dapat menambah wawasan peserta diskusi.

Selanjutnya, hasil diskusi ini akan dibawa ke Muktamar satu abad PP 'Aisyiyah di Makassar, Agustus 2015 mendatang.  "Melalui jaringan organisasi perempuan dan Ormas lain yang ingin memberdayakan perempuan. Pemberdayaan perempuan di abad kedua harus lebih baik pada abad pertama," kata Djohantini. N heri purwata Sent from my BlackBerry® via Smart 1x / EVDO Network. Smart.Hebat.Hemat.

Ikuti Whatsapp Channel Republika