REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seluruh Imam Inggris terus bekerja keras membentengi umat dari pengaruh ajaran ekstremis dan terorisme. Itu sebabnya, para ulama memperkenalkan laman 'Imam Online'.
"Banyak contoh konten internet yang merugikan kita semua. Internet sudah seharusnya tidak bisa lagi digunakan para teroris dan orang yang menyebabkan perpecahan dan mendukung kebencian," ucap Shaukat Warraich, editor Imam Online, seperti dilansir Onislam, Rabu (17/12).
Peluncuran Imam Online ini melibatkan imam dari sejumlah kota di Inggris, seperti London, Leicester, Leeds, Lancashire, West Midlands, dan Buckinghamshire. Seluruh imam sepakat, konten internet yang mengajarkan kekerasan dan kebencian menghadap upaya integrasi umat Islam ke dalam masyarakat Inggris.
Inisiatif ini bukan yang pertama. Sebelumnya pada bulan Juni 2014, sebuah surat terbuka yang ditandatangani oleh lebih dari 100 imam dari seluruh Inggris Raya mendesak Muslim untuk tidak melakukan perjalanan ke daerah yang dilanda perang. Surat terbuka juga meminta masyarakat Inggris mendukung semua mereka.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
