REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Seorang pakar anti-terorisme Australia mengatakan media sosial dapat membantu redakan amarah yang saat ini sedang menyerang kalangan anti-muslim. Seperti, tagar #Illridewithyou yang muncul di Twitter saat kasus penyanderaan di kefe Lindt berlangsung.
Tori Johnson (34), dan seorang pengacara Sydney Katrina Dawson (38), Dilaporkan //WAtoday// Selasa (16/12), meninggal setelah tragedi penyanderaan selama 17 jam di Kafe Lindt, Martin Place. Untuk itu, komunitas muslim meletakkan sejumlah karangan bunga sebagai bentuk solidaritas mereka.
Anne Aly, seorang Muslim dan peneliti dari Universitas Curtin, mengatakan banyak orang saat ini memperoleh berita dan informasi melalui media sosial daripada media tradisional.
"Saya pikir kampanye di media sosial berbuat lebih banyak untuk mengubah persepsi masyarakat Muslim daripada pidato politcal dari Tony Abbott atau Bill Shorten" kata Anne. "Saya sangat bangga dengan Australia karena telah mendukung para muslim melalui tagar #Illridewithyou" imbuhnya.
Tagar #Illridewithyou muncul setelah Brisbane Rachel Jacobs menggunggah tulisan bahwa ia melihat seorang wanita muslim yang hendak membuka jilbabnya. Wanita tersebut membuka jilbabnya karena takut mendapat serangan dari para anti-muslim terkait penyanderaan yang diduga dilakukan oleh militan Islam di Kafe Lindt.
Pascakejadian tersebut, virus tagar #Illridewithyou langsung menyebar dan berhasil mengumpulkan lebih dari 440 ribu tweet.