Selasa 16 Dec 2014 15:47 WIB

MUI: Dunia Harus Melihat Terorisme Itu tak Beragama

Rep: C83/ Red: Agung Sasongko
 Sejumlah polisi bersenjata lengkap mengamankan seorang wanita yang berhasil melarikan diri dari penyanderaan di sebuah kafe di Sydney, Senin (15/12). (AP/Rob Griffith)
Sejumlah polisi bersenjata lengkap mengamankan seorang wanita yang berhasil melarikan diri dari penyanderaan di sebuah kafe di Sydney, Senin (15/12). (AP/Rob Griffith)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia meminta agar publik Internasional melihat dengan jernih terkait kasus penyanderaan yang terjadi di Kafe Lynd di kawasan Martin Place, Sydney dengan tidak mengkaitkan insiden tersebut dengan umat Islam. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua MUI bidang Luar Negeri, Muhyidin Djunaedi.

Kiai Muhyidin menjelaskan, penyanderaan tersebut kebetulan dilakukan oleh umat islam. Namun, tidak mengetahui terkait pengetahuan Islam yang dimiliki oleh pelaku. Menurutnya, kasus-kasus teroris juga banyak dilakukan oleh non-Muslim namun tidak dipublikasikan.

Seperti penyanderaan dan pembunuhan di Eropa dan Amerika. Ia menilai, jika aksi terorisme dilakukan oleh umat Islam maka dunia akan menyaksikannya. Tetapi jika dilakukan oleh non-Muslim maka respon publik internasional biasa-biasa saja.

"Umat Islam mengutuk keras kelompok ekstrim bukan hanya di Sydeny tapi juga juga di seluruh dunia termasuk negara Timur Tengah," kata dia.

Karena itu, lanjut Kiai Muhyidin, warga dunia harus melihat ini secara meluas bahwa terorime tidak punya agama. Teroris itu terkadang memilki agama namun mengorbankan agama untuk kepentingan kelompok dan pribadi.

"kita harapkan publik internasional melihat dengan jernih jangan mengaitkan dengan umat islam," ujar Muhyidin Djunaedi kepada ROL, Selasa (16/12).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement