Senin 15 Dec 2014 14:07 WIB

Kemenag: Umat Islam tak Perlu Merayakan Tahun Baru Masehi

Rep: Aghia Kumaesi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pesta kembang api mewarnai perayaan pergantian tahun baru 2013 ke 2014 di kawasan Silang Monas, Jakarta, Rabu (1/1) dini hari.  (Republika/Aditya Pradana Putra)
Pesta kembang api mewarnai perayaan pergantian tahun baru 2013 ke 2014 di kawasan Silang Monas, Jakarta, Rabu (1/1) dini hari. (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan bahwa umat Islam tidak perlu merayakan tahun baru Masehi (31 Desember-1 Januari). Karena memang tidak ada perayaan tahun baru dalam agama Islam.

"Enggak perlu, enggak ada merayakan tahun baru atas agama,"ujar Dirjen Bimas Islam Machasin pada Republika, Senin (15/12).

Walupun tahun baru Masehi (1 Januari) ditetapkan menjadi libur nasional. Namun umat Islam menurutnya, tidak perlu berhura-hura ikut merayakannya.

Walaupun jelas Machasin hal itu memang dikembalikan lagi pada orang-orang Islam secara pribadi."Itu tergantung dengan orangnya dan jangan dikaitkan dengan agama,"jelas Machasin.

Pasalnya dia tak memungkiri, jika memang banyak umat Islam yang merayakan libur nasional (1 Januari). Tapi hal itu tegas Machasin jangan dikaitkan dengan agama.

Tapi merupakan urusan pribadi masing-masing dalam menggunakan dan mengisi hari liburnya."Secara nasional tahun baru hari libur, kalau merayakan jangan dikaitkan dengan agama,"ungkap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement