Ahad 14 Dec 2014 15:11 WIB

Masa SMP, Usia Emas Cetak Penghafal Alquran

Rep: c67/ Red: Agung Sasongko
  Peserta wisudawan penghafal Alquran memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Sabtu (30/3).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Peserta wisudawan penghafal Alquran memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Sabtu (30/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Sebanyak 33 santri Pondok Pesatren (Ponpes) Hamalatul Quran diwisuda. Seluruh wisudawan merupakan penghafal Alquran.

Pengasuh Pondok Pesantren, Hamalatul Quran, Agus Andrianto mengatakan, penggodokan untuk tahfidzul quran dilakukan dijenjang SMP. Menurutnya, sejak shubuh sampai malam lebih banyak waktu digunakan untuk kegiatan tahfidzul quran.

“Masa SMP itu usia emas,” ujar Agus kepada ROL usai acara wisuda di kompleks Pondok Pesantren Halamatul Quran, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, Ahad (14/12).

Di usia SMP tersebut,  kata Agus, pelajaran di sekolah lebih banyak tahfidzul quran. Hanya lima pelajaran umum yang diberikan di jenjang SMP yaitu, matematika, bahasa Inggris, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan bahasa Indonesia.

Namun, lanjut Agus, dengan fokus kepada tahfidzul quran bukan berarti harus meninggal pelajaran lainnya. Pelajaran lainnya tetap dimintai dipelajari dengan membaca. Apabila terdapat kesulitan, santri dipersilahkan untuk bertanya kepada para ustadz.

Karena itu, setelah lulus SMP para santri di pondok pesantren tersebut sudah mampu menghafal Alquran. Agus mengatakan, mayoritas santri mampu menghafal Alquran 30 juz berkisar selama tiga tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement