Senin 08 Dec 2014 18:29 WIB
Atribut Natal

Pengurus Muhammadiyah: Toleransi Bukan Berarti Ikut-ikutan

Rep: c13/ Red: Agung Sasongko
 Pekerja sebuah restoran cepat saji di Banten, Ahad (7/12), mengenakan atribut Natal berupa tanduk rusa sebagai bagian seragamnya.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Pekerja sebuah restoran cepat saji di Banten, Ahad (7/12), mengenakan atribut Natal berupa tanduk rusa sebagai bagian seragamnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bendahara Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Anwar menyatakan pendapatnya mengenai sikap toleransi yang tepat antar umat beragama. Menurutnya, sikap toleransi bukan berarti umat suatu umat harus mengikuti perayaan yang dilakukan oleh umat lain.

“Toleransi bukan berarti ikut-ikutan,” ujar Anwar saat dihubungi ROL, Ahad (8/12). Dalam hal ini, umat tertentu bukan berarti harus menggunakan atribut perayaan suatu agama lain. Menurutnya, ini bukan sikap yang tepat dalam menunjukkan toleransi.

Anwar menjelaskan, sikap toleransi yang tepat itu dengan memberi kebebasan umat agama lain. Menurutnya, sikap memberi kebebasan melaksanakan ajaran agama lain sudah cukup menunjukkan toleransi.

“Saya rasa dengan cara itu sudah cukup membuat mereka senang,” jelas Anwar. Dengan begitu, kata Anwar, umat lain tidak perlu meniru prilaku mereka untuk mewujudkan sikap toleransi. Anwar juga mengungkapkan, berprilaku seperti ikut-ikutan itu suatu pemahaman yang keliru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement