REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Islamofobia di sekolah Perancis telah memicu kemarahan di kalangan umat ISlam dan pendidik. Mereka yang menggunakan pakaian muslim dianggap mencurigakan bagi non-Muslim di Perancis.
Seperti dilansir Onislam, Kamis (4/12), mereka menuduh penggunaan busana Muslim adalah tindakan radikal. Ini akan meningkatkan stigma anti Islam di Perancis.
Anggota Serikat Guru SNES FSU Magali Espinasse mengatakan sekolah memiliki peran untuk mencegah adanya sekterianisme diantara pemuda Perancis. "Kita perlu klarifikasi bagaimana dokumen ditulis dan didistribusikan,"ujar dia.
Dokumen ini adalah dokumen rahasia yang dikirimkan ke pihak administrasi sekolah Perancis yang berisi tentang pencegahan radikalisme di sekolah. Di dalam dokumen terdapat ciri-ciri umat Muslim tanpa kumis, penggunaan busana Muslim dan penurunan berat badan karena puasa perlu dicurigai. Dokumen ini dianggap Islamopobia dan terjadi intoleransi terhadap Muslim.
Guru pun diminta untuk mengidentifikasi siswa yang cenderung radikal. Muslim Perancis selalu mengeluh mengenai pembatasan ibadah mereka. Saat ini Umat Islam di Perancis mencapai enam juta jiwa. Negara ini merupakan negara non-Muslim yang memiliki warga Muslim terbesar di Eropa.