Ahad 16 Nov 2014 16:16 WIB

Tell Mama: ISIS 'Biang Kerok' Meningkatnya Serangan Islamofobia di Inggris

Mualaf Amerika yang diancam akan dibunuh oleh ISIS
Foto: VOA
Mualaf Amerika yang diancam akan dibunuh oleh ISIS

REPUBLIKA.CO.ID,  LONDON -- Fiyaz Mighal dari Tell Mama, sebuah LSM yang membela hak Muslim melaporkan selepas publikasi video ISIS Muslim Inggris menjadi sasaran kebencian. "Kasus pelecehan verbal terhadap umat Islam menunjukan persepsi tentang ISIL memotivasi kebencian anti-Islam secara nasional," kata dia seperti dilansir worldbulletin, Ahad (17/11).

Mighal mengatakan banyak laporan yang masuk dimana Muslimah banyak menjadi korban. Setiap kali mereka berjalan ke toko-toko, ada saja yang berteriak. "Kami akan memenggal kepala Anda," kata Mughal.

Mughal mengatakan, meningkatnya serangan kebencian terhadap Muslim mencapai momentumnya ketika kasus pembunuhan tentara Inggris, Lee Rigby terjadi. Sejak itu, dari laporan Kepolisian Metropolitan London, angka kejahatan kebencian mencapai rata-rata 28 per kasus dalam sebulan sejak medio April 2012 hingga April 2013. "Setelah itu, angkanya naik menjadi 66 persen antara Maret 2013-Maret 2014," kata dia.

"Ini kemudian diperparah dengan kampanye yang dilakukan kelompok sayap kanan. Jadi, tidak benar bila ada laporan yang mengatakan angka kebencian menurun," kata dia.

Sebelumnya, laporan yang dipublikasikan Birmingham City University mencatat serangan kebencian merajalela setelah kasus pembunuhan Lee Rigby. Laporan yang sama juga diungkap Teeside University yang mengungkap Muslimah Inggris menjadi korban dari peningkatan serangan Islamofobia tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement